Keesokan harinya Kristpun melakukan hal yang sama namun orang tua Singto. Lebih tepatnya Ayah Singto masih belum menerimanya begitu saja namun tanpa sepengetahuan Krist.
Ibu Singto memperhatikan dan menanti kehadiran Krist di setiap paginya dibalik jendela depan rumahnya sembari tersenyum. Hingga 7hari lamanya Krist mencoba meyakinkan orang tua Singto.
"Suamiku...sudah 1minggu...besuk aku akan mempersilahkan menantu kita masuk. Tidakkah kau meyakini itu."suaminya hanya terdiam.
Tidak juga menolak permintaan istrinya namun tidak juga semudah seperti istrinya menerima kehadiran Krist begitu saja.
Dikeesokan harinya Krist bahagia setelah dipersilahkan masuk oleh penjaga pintu. Ibu Singto bagi Krist yang terlihat sangat cantik dan anggun itu. Sudah menyambut Krist di depan pintu dengan manis membuat Krist terkagum dan merindukan Mae'nya sendiri.
Krist memberikan salam 'wai' kepada orang tua Singto. Ibu Singto telah menerima dengan baik namun Ayah Singto hanya diam dan selalu menatap sinis kepada Krist. Berlangsung setengah bulan lamanya Krist mulai dekat dengan keluarga Singto. Singto yang mengetahui kabar ini dari telepon Mae'nya terlihat turut bahagia.
Namun dikenyataannya Singto tidak terlalu menganggap itu hal yang penting. Hanya menganggap Krist melakukan tugasnya dengan baik dan mulai berpikir untuk melakukan hal yang sama untuk 'membujuk' orangtua Krist.
Namun Krist yang masih menerima penolakan dari Ayah Singto. Terkadang tanpa sepengetahuan istrinya bergumam didepan Krist.
"Jangan kau pikir aku sudah merestuimu!!"hardiknya di depan Krist tanpa sepengetahuan istrinya.
.
.
.
.Diakhir bulan perjuangan Krist, diakhir pekan juga pada hari itu. Singto sudah menunggu Krist pagi itu dengan penampilan yang sudah rapi.
"Ayo kita ke rumahmu hari ini. Untuk meminta restu pada ke2 orang tuamu. Karena hanya hari ini aku bisa meluangkan waktu. Cepat berganti pakaian. Aku sudah siapkan baju dikamar tamu."pinta Singto yang nadanya terdengar seperti sebuah perintah yang mutlak.
"..."tanpa bisa berkata-kata.
Karena masih terlalu pagi bagi keterkejutan Krist akan hari ini dan diberikan waktu yang sedikit untuk berganti pakaian karena Singto sudah menunggu dirinya di mobil untuk menuju rumah Krist yang berada di Chiang Mai.