Part112

821 31 5
                                    



Krist membiarkan Singto sendiri. Hingga dilihatnya kembali tertidur di kamar mandi.

Dibawanya Singto keluar dari kamar mandi. Membawa Singto ke sofa. Dengan sangat keberatan Krist terus membawa Singto untuk bisa berada di sofa.

Dibersihkannya kotoran yang tersisa di tubuh Singto. Bau alkohol dan muntahan Singto membuat Krist ingin muntah.

Dilihatnya sudah bersih keadaan Singto. Krist keluar kamar. Dan memilih tidur di sofa ruang tamu.

.
.
.
.

Keesokan harinya Singto terbangun karena pancaran sinar matahari pagi. Merasa kepalanya sangat pusing.

Tak selang berapa lama Krist datang membawakan sup untuk meredakan rasa mabuk Singto semalam. Singto hanya duduk terdiam di ranjang.

Krist memberikan sarapan pagi Singto dihadapannya. Menyiapkan baju ganti untuk Singto bekerja.

"Bila phi Singto belum siap untuk berbicara denganku tidak apa-apa. Aku akan menunggu. Dan bila phi Singto bekerja hari ini..aku siapkan disini baju gantinya."Krist kembali melanjutkan pekerjaan rumahnya.

Singto yang merasa canggung di rumah memutuskan untuk bekerja.

Kegilaan Singto.

Rasa putus asa Singto berlangsung 1bulan lamanya.

Setiap hari Singto pulang dalam keadaan mabuk dan membawa wanita ke rumah. Krist hanya bisa bersabar. Dan menunggu.

Dan lagi-lagi sikap Singto ini tercium oleh ayah Singto. Hingga Ayahnya menghampiri Singto di kantor.

"Kau kembali seperti dulu!! Kau tidak ingat Krist sedang mengandung!!Dimana pikiranmu!!Kasihan istrimu itu!!"suara lantang Ayah Singto yang datang di kantornya dan tiba-tiba memarahi anaknya ini di kantor.

New yang tahu akan bakalan seperti itu hanya terdiam berdiri diluar tempat meja di samping sekretaris Singto.

"Pho!!!"Singto menahan amarahnya.

Suara Singto meninggi karena ingin membela dirinya sendiri. New juga menyadari sahabatnya hanya berdiam diri.

.
.
.
.

"Tidak. Kalau Pho tahu."

"Masalah akan semakin rumit."

"Dan Aku menyakiti Krist lagi."

Singto hanya berdiam diri. Mulutnya kembali terkunci rapat.

.
.
.
.

"Kupikir setelah pernikahan ini kau berubah. Kau tahu betapa baiknya Krist. Kau tahu bagaimana perjuangan Krist untukmu. Kau tahu dia yang membuat Pho merestui kalian. Bila kau tidak berhenti dan terus kembali seperti dulu, ceraikan Krist dan beri separuh hartamu untuknya. Biarkan dia bahagia daripada harus hidup denganmu!!Pho lebih tenang bila Krist bahagia daripada menderita hidup bersamamu!!Pho tahu dulu kau perlakukan Krist bagaimana sampai tidak pulang kerumah. Kenapa Pho diam, karena Pho percaya Krist bisa membuatmu berubah!!"hardik Ayahnya.

Lalu pergi dan membanting pintu. Dilihatnya New sesaat.

"Kau keluar."Ayah Singto meminta janhe untuk keluar dari ruangan itu.

Dan janhee yang bergidik ngeri secepat kilat beranjak dari 'medan perang' itu tanpa pikir panjang setelah melihat atasannya New mengangguk mengiyakan.

"Bungkam media. Katakan rumah tangga mereka baik-baik saja. Awasi dan terus ingatkan si 'badung' itu dia akan menjadi ayah. Bukan anak-anak lagi."

Amarah Ayah Singto yang tersalurkan. Namun tetap berpesan ke sahabat putranya, New.

New juga merasakan rasa sakit yang di alami sahabatnya ini. New tidak ingin menceritakan hal sebenarnya kepada Ayah sahabatnya yang sudah dianggap seperti pamannya sendiri.

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang