Singto terbangun di ruang kerja. Kepalanya terasa pusing. Singto keluar dari ruang kerjanya.
Rumah dirasa terasa sangat sepi.
"Krist"
Dicarinya Krist didapur tidak didapatinya.
"Kristt"
Dicarinya dikamar tidak juga ada.
"Krist."
Diketuknya kamar mandi namun tidak ada sahutan.
Dibukanya kamar mandi namun tidak ada juga.
"Krist!"
Ditengoknya teras rumah namun tidak didapatinya juga.
Lalu
Terbesit ketakutan Singto
Singto langsung berlari kembali ke kamarnya dan dibukanya lemari pakaian. Singto terduduk dilantai.
Seluruh tulang kakinya terasa lemas. Dilihatnya tidak ada satu helaipun pakaian Krist.
Yang tersisa adalah pakaiannya sendiri. Seperti yang terbesit olehnya Krist pergi meninggalkannya.
Hanya keheningan
"Hahaha"
"Apa?!Kau lebih memilih dia?!"
"Si Brengsek itu!!!"
"Baiklah!!!Akan ku buat Si Brengsek itu hancur hari ini juga!!!"
Amarah Singto memuncak. Singto menggila. Diambilnya kunci mobil dan melaju ke arah yang ditujunya. Sesampainya di tempat itu. Singto langsung memukul Toptap.
"Brengsek!!!dimana Krist, panggil dia?"Singto mengcengkeram kaos Toptap.
Tak mau kalah Toptap membalas memukul Singto. Lalu tersadar dengan kata-kata Singto.
"Apa?Krist?"
Toptap langsung berlari masuk kedalam mengambil kunci. Lalu keluar dari Coffee Shop. Namun secepat kilat Singto yang tertegun menahan Toptap untuk pergi.
"Katakan dimana Krist?"tanya Singto menatap tajam.
"Aku tidak tahu!!kalaupun aku tahu aku tidak akan memberitahukan dan menyerahkan Krist lagi pada suami brengsek sepertimu!!"jawab Toptap melepaskan tangan Singto dengan kuat.
Toptap memasuki mobilnya. Dan melajukan mobilnya secepat kilat.
Keributan yang baru saja terjadi membuat Knott, Gun dan Off semakin tidak menyukai Singto. Tanpa memperdulikan Singto Knott memberi isyarat pada Off dan Gun untuk naik ke atas. Meninggalkan Singto begitu saja.
Singto merasa bersalah dengan apa yang telah dikatakannya semalam.
Singto pergi meninggalkan tempat itu lalu kembali ke rumah Mae dan Phonya. Bila ternyata Krist pergi kerumah orang tuanya.
Sesampainya disana Singto tidak memasuki rumah. Hanya bertanya pada bibi asisten rumah tangga Maenya yang kebetulan sedang membersihkan perkarangan rumah.
"Bibi,,apa Krist disini?"tanya Singto didepan rumah.
"Tidak tuan muda. Tuan Krist tidak kemari pagi ini."jawab bibi.
"Ya."Singto langsung pergi meninggalkan rumah orangtuanya.
Kembali mencari Krist di rumah New.
Sesampainya di rumah New. New dan Tay yang sudah rapi di meja makan heran dengan Singto, pagi-pagi datang ke rumah mereka.
"Apa Krist ada disini?"tanya Singto.
"Tidak. Memang kenapa?jangan-jangan..."New terkejut dibalas anggukan Singto.
"Kau sudah cari dimana saja?"New dan Tay tidak menghakimi Singto namun langsung membantu Singto berpikir kira-kira dimana Krist berada.