Jangan Membuang-Buang Air Jika Kau Tidak Mau Membayar Tagihannya!

486 70 6
                                    

"Apa itu benar? Apa itu salah? Tidak mudah menentukan hal itu di dunia yang keji ini. Apa kau pikir kau bisa hidup berdasarkan peraturan yang dibuat orang lain? Jika kau membiarkan dirimu tunduk kepada peraturan itu, kau tidak akan bisa memutuskan apapun untuk dirimu sendiri. Kau hanya akan menjadi boneka. Pada akhirnya, orang yang bisa memutuskan itu hanyalah dirimu sendiri."

"Kau hanya bisa hidup dengan peraturanmu sendiri! Karena itu, setelah selesai ku baca. Lebih baik dibakar saja!"

"Gin, berhentilah berbicara dengan dirimu sendiri. Jika kita berlama-lama disini kita bisa ketahuan." Ucapku sambil membawa JUMP di kedua tanganku.

"Apa yang kalian lakukan Baka Kyoudai!" Teriak Baasan sambil menendang kami.

"Sudah ku bilang, majalah itu harus dikumpulkan hari rabu. Hari mendaur ulang. Kapan orang bodoh seperti kalian akan belajar bagaimana cara memisahkan sampah untuk di daur ulang. Kalian menggabungkan semuanya di hari dimana seharusnya kita hanya meletakkan sampah yang mudah terbakar." Ucap Baasan.

"Sepertinya kau harus melihat pakaian mu sebelum kau berbicara seperti itu Baasan. Lagipula benda apa itu?! Apa kau benar-benar menggunakan tempat sampah?!" Ucapku sambil menunjuk ke kostum Baasan.

"Semua sampah itu sama saja. Aku benci sampah yang tidak bisa terbakar. Lagipula apa maksudnya itu?! Lagipula kita bisa membakar semua ini tahu. Lihatlah mereka, mereka hanya berdiam diri disini menunggu untuk dibakar." Ucap Gin.

"Pemikiranmu itu benar-benar busuk! Sudahlah, kalian bawa pulang saja itu. Sudah ada banyak kejadian sampah terbakar di tempat pembuangan sampah dan peraturan berubah menjadi lebih ketat." Ucap Baasan sebelum pergi meninggalkan kami.

"Ahh, merepotkan sekali." Ucap Gin.

"Hah, apa yang harus kita lakukan dengan semua JUMP ini." Ucapku sambil memungut kembali semua JUMP yang berserakan.

Saat aku sedang memungut JUMP, aku mencium aroma aneh.

"UGH, bau apa ini." Ucapku.

"Baunya seperti sesuatu yang terbakar. Eh...tunggu dulu." Ucap Gin sambil membalikkan badannya.

Saat Gin membalikkan badannya, Gin melihat ada api besar sedang membakar sampah.

"Argh?! Dari mana datangnya api ini?!" Teriak Gin.

"Jangan-jangan datang dari abu rokok Baasan. Tunggu bagaimana kita memadamkannya?!" Teriakku.

"Air, kita butuh air! Tunggu dimana kita bisa mendapatkan air dalam waktu singkat?!" Teriakku.

"Tunggu (y/n), aku punya ide." Ucap Gin sambil membuka resleting celananya.

"Gin? E-EH?! A-apa kau serius?!" Teriakku.

"Tidak ada cara lain!" Teriak Gin.

"Tidak tidak bukan itu masalahnya?! Apa yang akan orang-orang pikirkan jika melihat ini?!" Teriakku

"Tidak ada cara lain! Aku harus percaya pada diriku sendiri!" Teriak Gin.

"Argh, setidaknya aku akan coba untuk memadamkan apinya!" Ucapku sambil melepaskan bajuku.

Namun tiba-tiba seseorang datang dan memadamkan api tersebut.

"Akhirnya aku menangkapmu. Jangan pikir kau bisa lari begitu saja. Dasar pembakar berantai."

"Huh?" Ucapku dan Gin.

"Kalian sudah ditangkap oleh Tatsumi dari Me-gumi!" Ucap Wanita itu.

Aku dan Gin terdiam melihat wanita itu.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang