Selalu Perhatikan Kakimu Saat Melangkah

308 59 7
                                    

Setelah semua kericuhan itu, aku berhasil membujuk Gin-san, (y/n)-san, dan Kagura-chan untuk menjauh meninggalkan Shinsengumi. Kami kembali ke tenda dan menyiapkan makan malam. Lebih tepatnya, kami kembali ke tenda dan aku menyiapkan makan malam. Aku sudah meminta mereka untuk membantuku, tapi yang mereka lakukan hanyalah mengeluh dan mengeluh. Karena sudah merasa lapar, akhirnya aku menyiapkan makanan seorang diri.

"Gin-san, (y/n)-san, Kagura-chan! Currynya sudah siap!" Teriakku.

Kagura-chan dan Gin-san memakan curry dengan wajah bosan. Selain itu yang mereka lakukan hanyalah mengeluh dan mengeluh. Sedangkan (y/n)-san...

"Ano, (y/n)-san...makanannya sudah siap." Ucapku.

"Dasar gorilla bodoh...dasar gorilla bodoh..." Ucap (y/n)-san.

Ya, walaupun dia sudah mengganti bajunya tapi (y/n)-san tetap saja marah. Ya kurasa itu wajar, lagipula bukan hanya bajunya yang terkena madu...

"Ano, (y/n)-san. Bagaimana jika kita pulang saja dulu? Kita bisa kembali lagi besok." Ucapku.

"Tidak! Jika kita pergi gorilla dan minion nya bisa mendapatkan kumbang itu!" Teriak (y/n)-san.

(y/n)-san duduk disebelah Gin-san dan Kagura-chan. Dia mengambil sepiring nasi dan curry lalu memakannya dengan tergesa-gesa.

"Tapi sepertinya ada yang aneh. Apa kalian pikir mereka kesini hanya untuk berburu kumbang?" Tanyaku.

Tiba-tiba saja Kagura-chan menampar wajahku dengan alasan 'ada nyamuk di pipimu'. Alasan macam apa itu?!

"Ekhem, seperti yang ku"

Sebelum aku menyelesaikan ucapanku, wajahku kembali ditampar dan kali ini oleh Gin-san. Dia menggunakan alasan yang sama seperti Kagura-chan.

(Y/N) P.O.V.

Walau aku sudah mengganti bajuku rasanya tubuhku masih lengket...aku tidak tahu apa yang Gin, Kagura, dan Patsuan bicarakan dan aku juga tidak terlalu peduli. Yang terpenting aku akan membalas si pencuri pajak itu.

"Kalian berdua berhentilah meluapkan emosi kalian padaku!" Teriak Patsuan.

Suasana menjadi hening. Ya tidak terlalu hening karena kami bisa mendengar suara hewan-hewan kecil. Oke siapa yang ku bodohi, darimana semua nyamuk ini berasal?!

"Sebenarnya darimana nyamuk ini berasal?!" Teriakku.

"Ya, ini adalah hutan jadi wajar saja bukan. Lebih baik kita selesaikan makan malam kita dan segera tidur." Ucap Patsuan.

Patsuan tiba-tiba saja menyerang Gin dan Kagura, dasar licik. Kagura menendang Gin, Gin memukul Patsuan, dan Patsuan menendang panci currynya hingga tumpah. Tumpahannya mengenai pakaianku untuk kedua kalinya.

"Ugh tidak lagi. Pertama madu sekarang curry?! Selain itu currynya panas!" Teriakku.

"Shinpachi dasar brengsek!" Teriak Gin.

"Kau akan membayar ini megane!" Teriak Kagura.

Kami berempat pun mulai bertengkar satu sama lain. Tapi kami terlalu lapar sehingga kami tidak bisa bertengkar dalam waktu yang lama. Pada akhirnya, kami pun memutuskan untuk kembali ke tenda dan tidur.

"Aku terlalu lapar untuk tidur." Ucap Patsuan.

"Itu hanya perasaanmu." Ucap Gin.

"Tidak aru, itu bukan perasaanku tapi perutku aru. Selain itu aku terus mencium bau curry aru." Ucap Kagura.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang