Special Chapter 8

577 65 13
                                    

Shoyou dan Gintoki sedang singgah di suatu desa terpencil. Lalu mereka melihat ada anak kecil mencuri makanan di toko. Pemilik toko berteriak lalu 2 penjaga datang berusaha menangkap anak itu. Anak itu memukul wajah salah satu penjaga, penjaga lainnya memegang tubuh anak itu dan melemparnya hingga tubuhnya menghantam dinding. Anak itu bangun dan mencoba lari, tapi kedua penjaga itu menangkapnya dan membawanya pergi.

"Tch, anak itu berulah lagi."

"Kasihan sekali, anak itu tidak punya keluarga bukan."

"Jika kau kasihan kenapa kau tidak mengadopsinya."

"Siapa juga yang ingin anak seperti itu. Aku tidak ingin dia memberikan pengaruh buruk pada anakku."

"Kenapa kau merasa kasihan padanya. Anak itu pantas menerimanya. Apa kalian lupa apa yang anak itu lakukan."

"Rumor kalau anak itu yang membunuh ibunya kan."

"Ya, kalau tidak salah itu sekitar 2 tahun lalu. Aku bingung bagaimana bisa anak itu masih hidup."

"Harusnya anak itu dibunuh saja, dia hanya membuat kekacauan disini."

"Dia memang monster."

Shoyou dan Gintoki menginap di sebuah penginapan. Keesokan harinya, mereka melihat anak yang sama berada di lapangan dengan keadaan tubuh babak belur dan tubuhnya diikat di sebuah tiang kayu. Shoyou berjalan menghampiri anak itu dan melepaskan ikatannya. Setelah ikatannya terlepas anak itu mencoba menyerang Shouyou dengan tangan kecilnya.

Shoyou menangkap tangan anak itu. Anak itu terlihat terkejut dan segera menarik tangannya. Dia mencoba menendang Shoyou namun Shoyou juga berhasil menahan serangannya. Anak itu menarik kakinya dan melototi Shoyou.

"Dengan tubuh babak belur begitu kamu masih bisa bergerak." Ucap Shoyou sedikit terhibur.

"Shoyou, kau tidak apa-apa?" tanya Gintoki sambil berlari mendekati Shoyou.

Setelah gagal menyerang Shoyou, anak itu tiba-tiba terjatuh dan pingsan. Shoyou memutuskan untuk membawa anak itu ke penginapan mereka. Setelah pingsan selama 10 jam, anak itu mulai tersadar. Dia melihat luka yang ada di tubuhnya sudah diperban. Dia melihat keadaan sekitarnya, lalu tiba-tiba dia melihat ada anak berambut perak duduk tepat di depan pintu.

"Lebih baik kau tidak bergerak dulu. Luka di tubuhmu itu belum sembuh." Ucap Gintoki sambil mengorek hidungnya.

"..."

"Oi, siapa namamu" Tanya Gintoki.

"..."

"Apa kau tidak bisa bicara?" Tanya Gintoki.

'Anak aneh' Pikir Gintoki.

Anak itu hanya diam melihat Gintoki. Dia melihat ke jendela.

'Kalau aku melompat dari sana apa aku bisa kabur' Pikirnya.

Gintoki melihat anak itu seakan bisa membaca pikirannya.

"Kita berada di lantai 3, jika kau melompat pun kau hanya akan melukai dirimu. Selain itu Shoyou memintaku untuk mengawasi mu."

Begitu sadar bahwa niatnya sudah diketahui, anak itu segera memasang posisi menyerang. Gintoki kebingungan melihat anak itu. Anak itu seperti kucing liar.

Shoyou mengetuk pintu dan berjalan memasuki kamar. Dia membawa nampan berisi makanan dan minuman. Dia meletakkan nampan itu di kasur di depan hadapan anak itu.

"Ahh, kau sudah sadar. Aku lihat kau sudah bertemu dengan Gintoki." Ucap Shoyou.

"Makanlah, kau pasti lapar kan" Ucap Shoyou.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang