(A/N)
Aku menambahkan Otose-san P.O.V. dan sedikit cerita bagaimana (y/n) dan Gin bertemu Otose-san.
Yorozuya Gin-chan, itulah nama tempat kerjaku. Aku membantu kakak ku, Sakata Gintoki dalam menjalankan bisnis serabutannya ini. Walaupun dibilang bisnis, tapi kami tidak lebih dari seorang pengangguran. Pekerjaan apapun akan kami kerjakan, itulah Yorozuya. Yorozuya memiliki 3 pegawai yaitu Sakata (y/n), Shimura Shinpachi, dan Kagura.
Namun, saat ini salah satu dari pegawai Yorozuya sedang mengalami "existensial crisis".
"Apa tujuan hidup itu? Untuk apa kita bekerja? Apakah hidupku ini berarti? Apakah ini karma yang kudapat atas semua perbuatanku?" Ucapku sambil memandang gelas minuman dengan tatapan kosong.
Apa yang menyebabkan (y/n) bertingkah seperti itu? Jawabannya sederhana. Kagura. Semenjak Kagura bergabung dengan Yorozuya. Kagura sudah menghabiskan persediaan makanan selama satu bulan dalam....satu....hari. Awalnya (y/n) pikir akan lebih baik mengajaknya makan di tempat murah dimana ia bisa makan sepuasnya dibandingkan ke restoran. Kuantitas jauh lebih baik dibandingkan kualitas.
Namun, ternyata perhitungannya salah. Kagura sudah makan 5 mangkuk nasi. Dan kelihatannya dia tidak akan berhenti.
"Bolehkah aku tambah lagi aru?" Tanya Kagura.
"Ini bukan restoran. Jika kau ingin tambah lagi pergilah ke restoran dan pesan menu anak-anak atau sesuatu!" Teriak baasan.
Mendengar teriakan baasan, aku mulai mengingat keadaan dompetku. Saat mengingat keadaan dompetku yang tipis, aku menjadi semakin tertekan.
"Ha...ha...ha, kalau begini terus kita hanya bisa makan garam dan gula." Ucapku sambil tertawa dengan nada datar.
"Apa maksudmu...dari awal memang hanya itu yang tersisa di rumah." Ucap Gin sambil memasukkan sendok parfait kedalam mulutnya dan menatap gelas parfait yang kosong.
"Kenapa mereka terlihat kelelahan? Hey! Kau masih makan?! Seseorang tolong hentikan dia!" Teriak baasan sambil berusaha menghentikan Kagura.
Melihat keadaan kami, baasan berjalan menghampiri kami. Gin mulai menjelaskan situasi Kagura ke baasan.
"Kalian benar-benar bodoh. Membayar uang sewa saja kalian tidak bisa. Apa yang ingin kalian lakukan dengan mesin pemakan segalanya itu? Asal kalian tahu, aku tidak akan menurunkan uang sewanya. Baka kyoudai." Ucap baasan.
"Hehe..." Ucapku.
"Jangan salah paham" Ucap Gin.
"Kalau bisa, kami juga tidak ingin hidup bersama ba..."
Sebelum aku dan Gin menyelesaikan omongan kami, tiba-tiba saja ada gelas dan mangkuk yang terbang kearah kami.
"Apa yang kalian bicarakan aru?" Tanya Kagura dengan polos.
"Tidak ada." Ucap baasan dan Patsuan.
Aku merasa seperti ada benjolan di kepalaku. Dan juga rambutku terasa lengket. Saat aku sedang memegang kepalaku, aku melihat ada sapu tangan tepat dihadapanku.
"Silahkan gunakan ini untuk kepala kalian." Ucapnya sambil menawarkan sapu tangan kepadaku dan Gin.
Aneh sekali, aku tidak ingat Otose-san mempekerjakan seseorang di kedainya.
"Huh? Aku tidak ingat pernah melihatmu. Apa kau baru?" Tanya Gin.
"Ya, aku baru mulai minggu ini. Namaku Catherine." Ucap Catherine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...