"Ibu kita adalah mutant yang lahir karena efek Altana. Selama dia memakan Altana dari planet itu dia tidak akan mati. Dia abadi. Tapi tanpa Altana planet itu dia tidak akan bisa hidup. Dia tidak bisa hidup jauh dari planet itu. Aku tidak tahu sudah berapa lama wanita itu hidup seorang diri di planet itu tapi yang ku tahu, pria itu mengambil bunga mekar di planet itu dan membiarkannya mati."
"Yang membunuh ibu kita adalah ayah kita. Umibouzu."
Umibouzu masih berhadapan dengan Utsuro. Setelah mendengar ada mutant lain yang sama dengannya Utsuro tersenyum.
"Dunia benar-benar luas ya. Aku tak menyangka ada mutant lain yang sama sepertiku. Aku pun tak bisa membayangkan orang yang menyaksikan matinya mutant itu berdiri di depanku. Ekspresi apakah yang dibuatnya Ketika dia sekarat? Apakah lega? Atau mungkin kebencian yang diarahkan padamu, kekasihnya yang sudah membunuhnya?"
Kesal mendengar perkataan Utsuro, Umibouzu segera mengangkat tinjunya dan mencoba memukul Utsuro.
Flashback
"Kenapa kau jatuh cinta dengan Kaa-san?"
Kamui menghentikan ayahnya yang berjalan pergi meninggalkan rumah.
"Tou-san, jika kau tidak membawa Kaa-san pergi dari planet itu maka dia tidak akan seperti ini kan...Tou-san kau-"
"Benar. Aku tak bisa meninggalkannya sendirian di planet itu. Aku ingin melindunginya namun pada akhirnya akulah yang dilindunginya. Aku tak bisa hidup di planet kematian tapi Kaa-san tak bisa hidup dimana pun kecuali disana. Jadi Kaa-san tak mengatakan apapun dan hanya diam mengikutiku." Ucap Umibouzu.
"Daripada menghabiskan waktu sendirian seumur hidup dia memilih untuk hidup dengan seseorang dan mati. Jika kau ingin menyalahkan seseorang, salahkan aku karena tidak menyadari perasaan ibumu. Tapi walau aku menyadarinya, aku akan...ibumu akan tetap memilih jalan yang sama. Asalkan dia bisa tetap bersama dengan kalian."
Umibouzu tersenyum menatap Kamui dan berjalan pergi.
'Punggung itu...punggung yang selalu ku kejar sejak lama perlahan bergerak menjauh. Ku kira jika aku menjadi kuat seperti Tou-san aku bisa melindungi keluargaku tapi ternyata yang membuat Kaa-san menderita adalah kami. Keluarganya.'
Kamui mengepalkan tangannya dan berlari pergi. Sepanjang malam Kamui berlari mengitari lingkungan rumahnya mencari mereka.
'Kalau mereka! Kalau mereka mungkin-'
Matahari mulai terbit. Abuto terlihat keluar dari sebuah restoran seorang diri.
"Ah! Itu dia pria yang menghajar kita."
"Tapi dia Harusame."
"Tidak akan ada yang peduli jika orang itu mati di tempat seperti ini."
Abuto melirik ke sampingnya dan mengabaikan mereka. Tidak lama setelah itu suara rintihan kesakitan terdengar di belakangnya. Abuto menengok ke belakangnya dan melihat sekelompok amanto itu berbaring di atas tanah. Seorang anak dengan payung berdiri diantara mereka dan menatap Abuto.
"Geez, ku kira berandalan disini tidak dapat edukasi jadi aku ingin memberi mereka pelajaran lagi tapi sepertinya kelinci kecil sudah mengajari mereka." Ucap Abuto.
"Tidak, mata itu tidak terlihat seperti mata Onii-chan yang membalaskan dendam Imoutonya. Kau lebih terlihat seperti penjahat jika dibandingkan dengan mereka." Ucap Abuto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...