Keluarga tunangan Mitsuba-san mendengar teriakan kami, mereka mengajak kami masuk ke rumah dan segera memanggil dokter untuk mengecek kondisi Mitsuba-san.
Kami berempat duduk di ruang tamu sementara Mitsuba-san sedang diperiksa di kamar sebelah.
"Yamazaki, berhentilah memata-matai mereka." Ucapku.
"Ku dengar dia sakit, tapi aku tidak menyangka penyakitnya separah ini. Untunglah dia pingsan di depan rumah tunangannya."
"Oh ya, apa yang kalian lakukan Bersama Mitsuba-san?" Tanya Yamazaki.
"Kebetulan lewat. Bagaimana denganmu, kenapa rambutmu jadi afro?" Tanya Gin.
"Kebetulan." Jawab Yamazaki.
"Tapi kedatanganmu bukan 'kebetulan' kan? Dia bahkan langsung pingsan begitu melihat wajahmu." Ucap Gin.
"Toshi, aku tahu kau tidak bisa bergaul. Tapi sepertinya aku sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk pada Mitsuba-san." Ucapku.
"Hmph, itu bukan urusanmu." Ucap Toshi.
"Pfft, ikut campur urusan pria dan wanita itu memang tidak sopan." Ucap Gin.
"Dari luar tampangmu seperti preman, tapi mungkin di dalam hatimu itu cherry boy." Ucapku.
"Pfft, jangan kasar begitu danna." Ucap Yamazaki.
Toshi mengeluarkan pedangnya dan mencoba menyerang kami namun Yamazaki menahannya.
"Sudah ku bilang bukan urusan kalian! Lalu mau sampai kapan kau memanggil ku Toshi?! Aku tidak pernah memberikanmu izin memanggilku Toshi!" Teriak Toshi.
"Tenanglah Hijikata-san, ingat ada orang sakit di kamar sebelah!" Teriak Yamazaki.
Tiba-tiba saja seorang pria membuka pintu kamar tempat kami berada. Dia adalah Kuraba Toma, tunangan dari Mitsuba-san. Dia pemimpin dari perusahaan Tenkaiya.
"Maaf sudah merepotkan kalian, aku sudah mengingatkannya untuk tidak memaksakan dirinya." Ucap Kuraba-san.
"Tunggu, seragam itu. Kalian Shinsengumi bukan. Kalian pasti teman dari adik Mitsuba ya."
"Mereka bukan temanku."
Sougo tiba-tiba saja datang. Pasti Kuraba-san yang menelponnya.
"Hijikata-san, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini. Berani sekali kau menampakan wajahmu disini." Ucap Sougo.
Entah kenapa suasananya berubah menjadi tegang begini. Sougo memang tidak suka pada Toshi, tapi bukankah ini sedikit berlebihan...
"Tunggu Okita-san, kami hanya"
Sebelum Yamazaki menyelesaikan ucapannya. Toshi menendangnya dan menyeretnya keluar.
"Maaf sudah mengganggu. Kami akan pergi." Ucap Toshi.
"Tunggu Hijikata-san! Apa kau tidak ingin bertemu dengannya." Ucap Yamazaki.
Toshi dan Yamazaki pun menghilang dari pandangan kami. Kuraba-san mencoba memintaku dan Gin untuk tinggal lebih lama namun Sougo dengan cepat mengusir kami juga.
Keesokan harinya, kami menerima telepon dari Mitsuba-san. Dia bilang dia dirawat di rumah sakit Oedo. Dia meminta kami untuk membawakan sesuatu untuknya.
"Apa segini cukup?" Tanyaku.
"Hmm, tambah 2 lagi." Ucap Gin.
Setelah membeli benda yang diminta Mitsuba-san kami berdua pun berangkat menuju rumah sakit. Saat kami ingin memasuki kamar Mitsuba-san, kami melihatnya sedang berbincang dengan tunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...