Samurai

278 37 26
                                    

Shoka Sonjuku adalah sekolah yang didirikan oleh Yoshida Shouyou. Sekolah ini mengajarkan anak-anak kurang beruntung secara gratis. Tidak hanya akademik, sekolah ini juga mengajarkan murid-muridnya ilmu berpedang. Namun, ada 2 orang murid yang mencolok dibandingkan yang lain. Yang pertama adalah Sakata Gintoki, dia memiliki ilmu berpedang tertinggi diantara teman-temannya. Dan yang kedua adalah adiknya Sakata y/n, walau usianya masih muda kemampuan berpedangnya tidak kalah dengan teman-temannya yang lebih tua darinya.

Namun terlepas dari kemampuan mereka, mereka memiliki sifat pemalas. Tidak jarang mereka tertidur saat pelajaran atau kabur dari sekolah. Masalahnya, mereka hanya tertarik dengan Kendo semua pelajaran selain Kendo hanya dianggap sebagai angin lepas.

"Ne, Nii-san. Apa tidak apa-apa kita membolos dari sekolah? Jika kita terlalu sering melakukannya Shoyou sensei bisa tahu." Ucapku.

"y/n diamlah, aku mencoba untuk tidur." Ucap Nii-san sambil menutup matanya.

Saat akan bersandar di dahan pohon, aku melihat ada segerombolan anak datang bersamaan. Mereka bahkan membawa bokuto bersama mereka.

"Ne, Nii-san. Sepertinya mereka akan bertengkar." Ucapku sambil berusaha membangunkan Nii-san.

"Hmm, biarkan saja biarkan saja." Ucap Nii-san tanpa membuka matanya.

"Nii-san, apa kita harus membantu mereka?" Tanyaku.

"Biarkan saja biarkan saja." Ucap Nii-san.

"Takasugi, sepertinya kau sudah mengurus adik kami ya."

"Hmph, sepertinya kau masih butuh pelajaran dari kakak kelasmu."

Aku melihat anak bernama Takasugi mengambil sebatang kayu. Lalu melihat kearah segelombolan anak tadi.

'Eh? Bukankah itu tidak adil. Jumlah mereka terlalu banyak.'

"Apa itu Katsura? Sempurna sekali, aku tidak suka ada anak miskin sepertimu sekolah di tempat kami."

"Semuanya serang mereka!"

Aku melihat segerombolan anak itu mulai berlari menyerang 'Takasugi' dan 'Katsura'. Tiba-tiba saja ada sebuah pedang terlempar tepat dihadapan mereka.

'Pedang itu...'

"Gya gya gya, berisik sekali."

"Nii-san..."

"Jika kalian ingin berlatih, berlatihlah di dojo. Apa kalian tidak tahu arti kata membolos." Ucap Nii-san.

Nii-san bangun dan melompat kearah pemimpin dari anak-anak itu.

"Jika kalian tidak mengerti aku akan mengajari kalian. Samurai itu tidak boleh setengah-setengah, jika kalian ingin bolos maka boloslah. Ayo kita bolos bersama." Ucap Nii-san.

Aku duduk diam diatas pohon, lalu aku merasakan aura yang ku kenal. Aku memutuskan untuk bersembunyi di pohon.

"Kau tidak akan lolos dari ini!!"

Aku melihat anak-anak itu mulai berlari kearah Nii-san, tapi sebelum mereka menyentuh Nii-san aku melihat sensei datang. Sensei memukul kepala anak-anak itu lalu ia berjalan mendekati Nii-san.

"Bagus sekali Gintoki. Mereka yang menyebut dirinya samurai memang tidak boleh melakukan hal setengah-setengah. Tapi Gintoki, anak seperti mu masih terlalu muda 100 tahun untuk mencoba membolos." Ucap Sensei.

Sensei memukul kepala Nii-san dengan kuat.

"Dalam pertarungan, kedua belah pihak itu salah. Kalian, samurai-samurai kecil. Kembalilah ke sekolah dan bawa mereka bersama kalian." Ucap Sensei.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang