Gin, y/n, Shinpachi, dan Sadaharu berlari menuju tempat Kagura.
Di kapal, Utsuro menatap pasukan Naraku yang sedang bertarung melawan pasukan Takasugi, Sakamoto, dan Zura lalu layar monitor berganti ke Gin dan y/n yang sedang berlari pergi.
"Bersiap untuk mendarat. Sepertinya sang sensei harus memperbaiki kekacauan murid-muridnya sendiri." Ucap Utsuro.
"Utsuro-sama."
Layar monitor segera berganti ke Oboro.
"Saya berjanji saya akan membawa kepala mereka pada anda. Ugh..."
Darah keluar dari mulut Oboro namun Utsuro hanya tersenyum menatapnya.
"Saya, Oboro sebagai salah satu murid Anda. Izinkan saya melayani anda sampai akhir hayat saya!"
Sambungan terputus dan berganti ke sambungan divisi sembilan Harusame.
"Disini divisi Sembilan. Tolong segera kirimkan bantuan! Divisi Sembilan dan sepuluh mengalami kerusakan berat!"
"Apa itu Umibouzu?"
"Tidak. Kemungkinan ada pasukan lain yang menyerang kami! Kami juga dapat laporan kalau pasukan garis belakang kami diserang pasukan tak dikenal. Kami belum bisa memastikannya tapi kami menerima laporan bahwa pelakunya hanyalah satu orang. Intinya adalah kami-"
Komunikasi terputus. Umibouzu menyerang kapal itu dan memutuskan sambungan mereka dengan kapal induk.
"Hei. Dimana aku? Apa ini neraka?" Tanya Abuto.
"Ya, jika kau membunuh sebanyak ini kau pasti sudah punya kursi disana. Tapi sayangnya tubuh dan rambutmu masih utuh." Ucap Umibouzu.
"Jangan bicara soal rambut."
Abuto bangun dan berdiri di samping Umibouzu. Mereka membalikan badan mereka dan menatap pasukan Harusame yang sedang berdiri di tebing.
"Cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Tapi sepertinya musuh sudah berhasil sampai sejauh ini." Ucap Abuto.
"Kalau kau punya waktu untuk bercanda kenapa tak pergi saja dari sini?" Ucap Umibouzu.
"Umibouzu, apa kau kesini untuk membunuh anak bodohmu itu. Kalau begitu, kenapa kau melindungi kami? Sebenarnya apa tujuanmu bertarung disini?" Ucap Abuto.
"Entahlah. Pembicaraan yang menyedihkan. Walau aku bisa mengalahkan ribuan musuh yang berdiri di depanku, aku sama sekali tidak tahu cara mengatasi pertengkaran ayah dan anak. Satu-satunya cara yang ku tahu untuk menunjukan rasa cinta dan benci adalah melalui pertempuran." Ucap Umibouzu.
Umibouzu mengangkat payungnya lalu pasukan Harusame segera menyiapkan senjata mereka.
"Ambilkan senjataku!"
"Sang legenda hidup, Umibouzu. Kalau dijadikan lawan sangatlah pantas. Aku komandan divisi pertama yang telah membantu Harusame dari awal. Sang raja binatang buas, Shirei! Apa kau bisa menghentikan serangan ku!"
Shirei mencoba mengambil senjatanya namun seseorang sudah mendahuluinya. Orang itu mengayunkan senjata Shirei dan membunuhnya dalam sekali tebasan.
"Komandan, jadilah pemimpin yang benar. Seharusnya kau bisa menahan serangan senjatamu sendiri. Tapi jangan khawatir, aku akan mengambil tugas itu darimu."
Sosok itu berjalan ke tepi tebing dan membuka jubahnya.
"Sang legenda hidup, Umibouzu. Kalau dijadikan lawan sangatlah pantas. Mengambil posisi komandan divisi pertama, komandan Shirei, lawanmu adalah komandan divisi ketujuh, anak bodohmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...