Farewell, Shinsengumi

227 38 19
                                    

Selama satu minggu, baik Yorozuya, Shinsengumi, Jouishishi fraksi Zura, hingga Kozenigata dan Haji semuanya bersembunyi. Yorozuya sudah memiliki status sebagai buronan namun tidak dengan Otae, walau Otae pernah menentang Nobunobu statusnya jauh lebih rendah dibandingkan Yorozuya. Karena itulah dia tidak boleh berada di dekat Yorozuya ataupun Shinsengumi untuk sementara. Kozenigata dan Haji bersedia menampungnya untuk sementara waktu di rumah mereka. Selama di kediaman mereka, Otae merawat luka Kozenigata dan terkadang membantu mereka membersihkan rumah.

"Tunggu Otae-san! Kau masih belum boleh kembali ke rumahmu!" Ucap Haji khawatir.

"Apa kau lupa kau juga pernah bertengkar dengan Shogun itu? Tidak peduli seberapa bodohnya dia, jika kau kembali sekarang bisa-bisa..."

"Aku tidak ingin membebani kalian lagi. Luka Kozenigata-san juga sudah hampir sembuh jadi tak ada lagi yang bisa ku lakukan." Ucap Otae.

"Tapi Otae-san, aniki itu tidak bisa melakukan apapun. Lukanya mungkin sembuh tapi kebodohannya tidak. Belum lagi kakinya bau, nafasnya bau, kerjaannya hanya tidur." Ucap Haji.

"I-itu benar Otae-chan. Dan rasanya luka di hatiku terbuka. Tinggal lah disini lebih lama lagi." Ucap Kozenigata.

"Jika sesuatu terjadi, kepolisian tidak bisa melakukan apapun." Ucap Haji.

"Ya, karena itulah polisi harus kembali menjadi polisi dan gadis cabaret harus kembali menjadi gadis cabaret. Jika kalian Lelah bekerja, mampirlah ke tokoku. Aku akan mentraktir kalian. Terima kasih atas kerja keras kalian."

Otae mengemasi barang-barangnya dan mengambil payungnya. Otae tersenyum pada Haji dan Kozenigata lalu berjalan pergi.

"Tunggu Otae-san!"

"Haji, sudah cukup. Semua akan baik-baik saja. Mereka pasti kembali. Polisinya pasti kembali."

Otae berjalan menyusuri jalanan di tengah hujan. Di pojok tiang listrik terlihat sebuah tempat sampah yang bergerak. Otae menatap tempat sampah itu dan berjalan menghampirinya.

"Bisakah kau menghentikan ini? Kau bisa masuk angin."

Otae mengangkat salah satu kantung sampah itu dan menatap Kondou yang sedang bersembunyi di dalam tong sampah. Otae menawarkan payungnya pada Kondou dan tersenyum padanya.

"Kenapa kau harus mengatakan itu. Aku berharap kau akan memukulku dan memanggilku stalker seperti biasanya. Kau akan membuat perpisahan ini semakin sulit Otae-san."

Sementara itu di kuil, Shinsengumi sedang berkumpul dengan Jouishishi.

"Kau ingin kami pergi meninggalkan Edo?" Ucap Hijikata.

"Jika kalian tetap di Edo di situasi sekarang ini, hidup kalian semua bisa dalam bahaya. Jika kalian mati tanpa melakukan apapun itu artinya kalian meninggalkan Edo, Hijikata." Ucap Zura.

"Tidak mungkin Nobunobu akan diam begitu saja. Kalian membuat bakufu malu. Jika mereka membiarkan pemberontakan ini maka pemerintah tidak akan bertahan. Mereka pasti sedang mencari kalian. Sekarang ini, Matsudaira dan kalian Shinsengumi adalah simbol pemberontakan. Jika kita kehilangan itu lagi, api pemberontakan akan padam dan negeri ini tidak akan berubah. Jika kalian peduli pada negeri ini, kalian harus pergi dan tetap bertahan hidup."

Semua terdiam mendengar perkataan Zura.

'Tugas kami adalah pergi meninggalkan kota ini, mencari pemberontak di berbagai daerah, dan membangun tentara pemberontakan. Demi melindungi Edo, kami harus meninggalkannya. Bahkan jika itu masuk akal, itu sangat sulit untuk dilakukan.'

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang