Apa Kalian Tahu Rasa Sukonbu?

342 65 3
                                    

Mengembalikan Kagura ke ayahnya adalah jalan yang benar bukan? Lagipula dia adalah ayahnya, keluarga aslinya. Kami bukan siapa-siapa. Kamu seharusnya merasa senang bukan Kagura...tapi kenapa...kenapa kamu memasang ekspresi seperti itu.

"Ahh, aku tidak ingin pulang ke rumah." Ucapku.

Aku berjalan berkeliling kota. Lalu aku bertemu dengan Patsuan.

"Patsu"

"(y/n)-san...kenapa kau dan Gin-san memecat Kagura..." Ucap Patsuan.

"Patsuan...Kagura tidak cocok bersama kita...Tempat ini tidak cocok untuknya..." Ucapku.

Patsuan berjalan kearahku dan memukul wajahku hingga aku terjatuh.

"Jangan bercanda. Apa kau tidak tahu perasaan Kagura-chan?!" Teriak Patsuan.

"Kagura-chan benar-benar peduli dengan kalian..." Bisik Patsuan.

"Apa kau sudah selesai." Ucapku.

"Huh?"

"Aku tanya apa kau sudah selesai?" Ucapku.

"Tch, kau bahkan sampai memukul wajahku." Ucapku.

"Lupakan saja. Kau sama saja seperti Gin-san. Aku pikir kita ini teman. Sepertinya hanya aku dan Kagura-chan yang beranggapan seperti itu." Ucap Patsuan.

Patsuan berlari meninggalkanku. Setelah Patsuan pergi, aku kembali berjalan menyusuri kota. Saat sedang berjalan aku melihat sebuah toko kecil menjual Sukonbu.

'(y/n)-chan, beri aku uang aru. Aku ingin beli sukonbu aru.'

"Memang apa enaknya makanan ini..." Bisikku.

"Baasan, aku ingin beli ini." Ucapku.

"Hehe, rasanya aneh." Ucapku.

Aku kembali berjalan menyusuri kota. Lalu aku melihat sebuah taman bermain, untungnya taman itu sedang sepi. Aku berjalan ke taman bermain itu dan duduk diatas ayunan.

"Tidak biasanya aku melihatmu sendirian disini."

"Begitu juga denganmu. Dimana penguin berjalanmu itu." Ucapku.

"Namanya Elizabeth." Ucap Zura.

Zura duduk disebelahku dan menatap wajahku.

"Jadi, ada masalah apa?" Tanya Zura.

"Tidak ada. Aku hanya kehilangan 2 pekerjaku." Ucapku.

"Oh? Kedua anak itu berhenti? Aneh sekali, padahal kalian berempat terlihat sangat dekat." Ucap Zura.

"Ya, sangat dekat. Bahkan salah satu dari mereka berani memukulku." Ucapku sambil tersenyum.

"Ayo kita pergi." Ucap Zura.

Zura berdiri dan menarik tanganku.

"Huh? Kemana?" Tanyaku.

Zura mengajakku ke sebuah rumah makan.

"Loh, ini tempat Ikumatsu-san?" Tanyaku.

"Kau mengenalnya?" Tanya Zura.

"Ya, kurang lebih." Ucapku.

Begitu kami masuk, kami langsung disambut oleh Ikumatsu-san.

"(y/n)-san, sudah lama sekali." Ucap Ikumatsu-san.

"Ya, aku tidak mungkin makan setiap hari disini." Ucapku sambil tersenyum.

Aku dan Zura duduk bersebelahan lalu kami memesan makanan kami.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang