Malam ini adalah malam marathon film action. Disinilah tempatku belajar mengendarai mobil! F**t and Fu****s! Jika aku bertemu dengan mereka apa mereka akan mengundangku untuk mengendarai mobil bersama mereka!
"Wuah!! Gin lihat lihat! Dia mengemudi melompati Menara loh!!" Ucapku.
"Berisik ah. Ini sudah malam. Lagipula kenapa kau sangat suka film itu. Film itu tidak akan membuatmu bisa menyetir." Ucap Gin.
"Hmph, levelku berbeda dengan mereka. Aku bahkan menyetir hingga menabrak kapal yang sedang terbang di angkasa. Kalahkan itu Do***ic To****to!" Ucapku.
"Itu bukan sesuatu yang bisa kau banggakan." Ucap Gin.
"Kau tidak mengerti Gin. Menabrak kapal hanyalah awal dari karirku sebagai pembalap sejati! Setelah aku terkenal sutradara film itu akan menghubungiku dan memintaku untuk menjadi bintang di filmnya dan"
"Dasar bodoh. Itu semua hanya acting. Mereka pasti mengeditnya." Ucap Gin.
"Tapi"
"Mereka pasti menggunakan green screen. Aku yakin kepalanya yang botak itu juga editan." Ucap Gin.
"...Tch, kau merusak filmku!" Ucapku.
Aku bangun dari sofa dan berjalan ke kamar.
"Oi, bagaimana dengan filmnya?" Ucap Gin.
"Tonton saja sendiri!"
Begitu memasuki kamar, aku menggelar futonku dan segera tidur.
"Kepala perak bodoh."
Saat aku sedang tertidur aku merasakan guncangan kecil di kamarku.
"Gempa?!"
Aku segera terbangun sambil memegang bantalku.
"Baguslah kau sudah bangun."
Ternyata itu hanya si kepala perak bodoh.
"Huh... ada apa... kau mengganggu tidurku."
"(y/n)... kau tahu besok kan hari pengumpulan sampah yang tidak mudah terbakar... tapi aku meletakkan JUMP ku diluar."
"Lalu?"
"Apa maksudmu lalu? Kita harus mengambilnya."
"Maaf, apa tadi kau bilang kita?"
"Ya. Kita. K-I-T-A. Kita."
"Biar aku perjelas. Kau mengganggu waktu menonton filmku. Lalu sekarang kau membangunkan ku dari tidur hanya karena masalah sampah."
"Err, ya."
"..."
"Mati kau!"
Aku melempar bantalku ke wajah Gin dan membuatnya terjatuh. Aku kembali mengambil bantal itu dan menendangnya keluar kamarku.
"Jangan ganggu aku saat sedang tidur!"
Aku kembali mencoba tidur. Lalu setelah beberapa menit aku mendengar suara teriakan Gin.
'...Abaikan abaikan...'
"Aku tidak bisa tidur..."
Aku berjalan keluar kamar sambil membawa bantalku dan memeriksa keadaan Gin. Aku mengecek kamarnya lalu ruang tamu tapi dia tidak ada disana. Aku mengetuk pintu kamar mandi tapi tidak ada balasan.
"Oi oi, apa dia benar-benar pergi mengambil sampah di tengah malam begini."
Aku membuka pintu dan mencari Gin dari balkon. Aku melihatnya terbaring pingsan di dekat tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...