Jika Kau Ingin Melakukan Cosplay, Lakukan Dengan Sungguh-Sungguh!

602 75 30
                                    

Memiliki hewan peliharaan tidak buruk juga. Terutama jika itu seekor anjing. Dia dapat membantu menjaga rumah di saat kami pergi bekerja. Selain itu, dia tidak meminta bayaran. Kami hanya perlu memberikannya makanan.

"Sadaharu, kami pergi dulu." Ucap Kagura.

Kami berempat pergi menuju tempat klien kami. Karena Gin minum kemarin, kami terpaksa pergi dengan berjalan kaki. Aku telah menawarkan untuk menyetir, hanya saja Patsuan tidak percaya padaku. Dan lebih parahnya lagi, aku harus membantu Gin berjalan.

"Ugh, kau harus mengurangi kebiasaan minum mu itu. Ugh, baumu seperti sake." Ucapku sambil membantu Gin.

"Berisik! Orang tua itu ya *hic* terkadang harus...ugh...*blurp*" Ucap Gin sebelum muntah.

"Argh! Pakaianku!" Teriakku.

Setelah perjalanan yang panjang akhirnya kami tiba di rumah klien itu. Rumahnya sangat mewah. Apa mereka bagian dari bakufu atau semacamnya? Begitu tiba kami disambut oleh pekerja disana, lalu kami diarahkan ke ruang tamu dan disuguhi minuman. Tidak lama itu, klien kami datang. Dia meminta kami untuk menemukan anak perempuannya.

"Pst, Gin-san minumanmu tumpah." Bisik Patsuan.

"Kami sudah bertanya ke temannya, tapi tidak ada yang tahu keberadaannya. Sebagai orang tuanya tentu saja aku khawatir. Dia adalah gadis yang cantik, aku takut dia terlibat dalam hal-hal aneh." Ucapnya sebelum memberikan foto anaknya ke Gin.

Aku dan Gin melihat ke foto itu. Eh? Gadis? EH?! Cewek ini? Serius? Ini? Apa ini bisa masuk kedalam kategori cewek cantik.

'Tidak tidak semua cewek cantik tidak peduli bagaimana rupanya.' pikirku sambil menggelengkan kepalaku.

"Ya, hmm. Apa mungkin ada dia terlibat ke pabrik pengolahan daging?" Ucap Gin.

"Ah, apa mungkin dia terlibat insiden seperti insiden pengolahan daging?" Ucapku.

"Hentikan itu kalian berdua. Kita akhirnya mendapatkan pekerjaan, jangan kacau kan ini." Ucap Patsuan.

"Apa kau yakin kami orang yang tepat? Bukankah akan lebih cepat jika meminta bantuan polisi?" Tanya Gin.

"Aku tidak bisa melakukan itu. Keluarga kami memiliki hubungan dengan keluarga tokugawa dari bakufu. Jika kelakuan anakku terungkap, itu bisa membawa aib ke keluarga kami. Aku ingin dia kembali tanpa membuat keributan."

Setelah itu kami pergi mencari gadis itu. Kami mengunjungi bar yang dipenuhi amanto. Kagura mencoba bertanya ke salah satu amanto.

"Gin-san, jika kita menyerahkan ini ke Kagura-chan pastinya akan memakan waktu yang lama." Ucap Patsuan khawatir.

"Ahh tidak apa-apa." Ucap Gin.

"Mungkin dia pulang ke rumah laki-laki atau semacamnya. Gadis yang bodoh..." Ucapku.

"(y/n), pergilah cari kaki babi atau semacamnya. Anak itu mungkin sudah tidak bisa ditolong lagi." Ucap Gin dengan malas.

"Gin, menurutku lebih baik kaki sapi." Ucapku.

"Sebenarnya apa yang kalian pikirkan?!" Teriak Patsuan.

"Maaf aku sedikit mabuk dan tidak enak badan. Tetaplah bekerja Shin-chan (y/n)-chan." Ucap Gin sambil berjalan pergi.

"Hah...dasar bodoh..." Ucapku.

"Tu-tunggu Gin-san!" Teriak Patsuan tanpa disengaja ada amanto yang menabrak Patsuan.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang