Belakangan ini seringkali terjadi pembunuhan samurai yang pengangguran. Entah berapa banyak korban yang sudah berjatuhan. Peristiwa ini tentunya menyebarkan terror di lingkungan masyarakat. Pihak kepolisian juga dibuat kebingungan, banyak yang mengatakan bahwa ini adalah ulah dari kelompok Jouishishi, tapi ada juga yang mengatakan bahwa ini adalah cara bakufu untuk menghabisi sisa-sisa pemberontak Joui.
Aku sedang dalam perjalanan pulang. Aku baru saja selesai membeli bahan makanan, lalu aku melihat kerumunan masyarakat. Sepertinya ada korban jatuh lagi. Aku berusaha mengabaikan kerumunan itu. Saat aku sedang berjalan, aku tidak sengaja menabrak seseorang.
"Oh, maaf." Ucapku.
Orang itu tidak mengatakan apapun dan tetap berjalan mengabaikanku. Aku melihat kearah orang itu.
'Pedang? Selain itu dia terlihat tidak asing...'
Entah kenapa aku mendapat firasat buruk tentang orang itu. Aku berusaha mengabaikan perasan yang ku dapat dan melanjutkan perjalananku. Begitu aku tiba di rumah, aku melihat Elizabeth berdiri di depan pintu rumah.
"Elizabeth ya, tidak biasanya kau sendirian. Dimana Zura?" Tanyaku.
Elizabeth melihat kearahku. Dia hanya berdiri disana. Menatapku. Dengan mata bulatnya.
"Ah, kau...kau ingin masuk?" Tawarku dengan ragu.
Elizabeth tetap tidak menjawab pertanyaanku. Aku akan anggap itu sebagai 'iya'. Aku membuka pintu masuk dan mengajaknya masuk kedalam.
"A-aku pulang..." Ucapku.
"Oh (y/n), apa kau beli susu strawberryku?!" Teriak Gin.
"Hmm...itu..." Aku sempat ragu bagaimana cara memberitahu mereka. Gin melihat kearahku dengan tatapan kebingungan.
"Ehh...ki-kita ada tamu..." Ucapku.
Elizabeth berjalan dibelakangku. Dia duduk di sofa di sebrang Gin. Aku segera pergi ke dapur dan meletakkan belanjaan tadi. Gin dan yang lainnya mencoba mengajak Elizabeth berbicara, tapi dia tidak membalasnya.
Aku kembali ke ruang tamu dan duduk disebelah Gin. Semua tampak canggung.
"Ja-jadi ada perlu apa Elizabeth." Ucapku.
Elizabeth tidak menjawab pertanyaanku.
"O-oi dasar bodoh! Kau seharusnya menyajikan minuman untuknya!" Bisik Gin.
"Ya mana aku tahu, lagipula dia tidak berbicara apa-apa!" Bisikku.
"Kau seharusnya tahu! Dia pasti marah karena tidak ada minuman! Shinpachi buatkan minuman untuknya!" Bisik Gin.
Patsuan berlari ke dapur dan membuatkan teh untuk Elizabeth. Dia memberikan teh itu dan segera berlari ke belakang kami.
"Ekhem, jadi...apa kau ada pekerjaan untuk kami?" Tanya Gin.
Elizabeth tidak menjawab pertanyaan Gin. Dia hanya diam dan melihat kami. Dengan. Mata bulatnya.
"Shinpachi, sepertinya dia tidak suka teh mu aru." Bisik Kagura.
"Dasar bodoh, sudah jelas dia suka kopi." Bisikku.
"A-aku tidak tahu." Bisik Patsuan.
"Gunakan matamu Shinpachi, dari penampilannya saja sudah jelas dia suka kopi. Sudah cepat buatkan dia kopi!" Bisik Gin.
Patsuan kembali ke dapus dan membuatkan kopi. Dia memberikan kopi itu dan segera berlari ke belakang kami. Namun, sama seperti sebelumnya Elizabeth tidak mengeluarkan reaksi apapun. Rasanya semakin canggung. Dia seperti hantu di film-film!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...