Perak dan Emas

266 42 16
                                    

Keesokan paginya, aku, Gin, Tama, dan Sadaharu pergi ke Yorozuya.

"Permisi, apa Kintoki-kun ada."

"Ah! Maaf! Aku sedang mandi apa kau bisa menunggu sebentar?"

"Oh tidak apa-apa, kalau begitu aku akan meninggalkan surat tantangan ini disini saja."

"Apa yang kau lakukan."

Aku dan Tama memukul kepala Gin.

"Apa kau kesini untuk bercanda. Apa kau bodoh. Aku keluar dari rumah itu sambil membawa pedang loh, jika polisi tahu mereka bisa menangkap ku lagi. Aku tidak membahayakan diriku hanya untuk melihatmu bertingkah konyol." Ucapku.

"Habisnya...masuk rumah sendiri itu rasanya aneh...lalu karena ini rumah kita aku tidak bisa asal masuk begitu saja kan." Ucap Gin.

"Tolong kemari sebentar."

Tama menarik telinga Gin lalu kami bersembunyi.

"Dengan Gintoki-sama yang sekarang, kemungkinanmu menang adalah 0 persen." Ucap Tama.

"Heh?! Bukankah kau tadi menyemangati ku!" Marah Gin.

"Jangan teriak dasar bodoh! Dia bisa mendengarmu!" Teriakku.

"Kau juga sama saja kan!" Teriak Gin.

"Tolong tenanglah, Gintoki-sama y/n-sama. Pertama, Gintoki-sama, aku ingin kau membaca ini."

Tama memberikan sebuah buku berisi instruksi manual pada Gin.

"Untuk apa aku baca ini." Ucap Gin.

"Cara terbaik untuk mengalahkan musuhmu adalah mengenal kelemahan musuhmu. Kau bisa mendapat informasi mengenainya di buku itu." Ucap Tama.

"Mana mungkin aku dapat informasi si pirang itu dari buku ini." Ucap Gin.

"Shush, seseorang datang."

Kami semua bersembunyi dan mengintip kearah pintu Yorozuya.

"Maaf membuatmu menunggu. Aku sedang keramas. Huh? Tidak ada siapapun disini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"..."

"Gin, halo y/n pada Gin y/n pada Gin. Masuk Gin. Tama, otak Gin konslet."

Kami menunggu hingga Kin masuk kembali ke rumah. Setelah itu kami keluar dari tempat persembunyian kami.

"Wah, hampir saja." Ucapku.

"y/n."

"Hmm?"

Gin tiba-tiba saja menampar wajahku.

"Hey! Apa-apaan itu!" Marahku.

"Ku pikir ini mimpi jadi aku mencoba bangun." Ucap Gin.

"Lalu kenapa kau menamparku!" Teriakku.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang