Monster dan Anak Monster

202 36 10
                                    

Setelah Shinsengumi pergi, Zura menjadi lebih overprotektif. Padahal sudah ku bilang lukanya mulai sembuh tapi dia tetap mengurungku di rumah. Memang dia kira aku anak kecil?! Ya...sayangnya luka tusuk itu sedikit membekas. Tapi seperti yang mereka bilang, bekas luka adalah tanda keberanian seorang pria.

Setiap hari kami harus bersembunyi agar tidak ketahuan bakufu. Bahkan Sadaharu pun harus kami tinggal di tempat Baasan. Mau mengambil barang-barang atau uang di Yorozuya pun kami tidak bisa. Ya sejak awal kami tidak punya uang sih.

Ku rasa hari ini juga akan sama seperti hari biasanya. Begitu bangun nanti, Zura akan datang dan memeriksa luka ku lalu

"Serangan musuh!"

Saat mendengar teriakan itu aku segera bangun dan mengambil pedang serta bokutoku.

"Musuh! Dimana?!"

Begitu aku bangun aku hanya melihat ruangan kosong di sekelilingku dan Gin berdiri di depan pintu keluar. Eh, tunggu tempat ini berbeda dengan yang kemarin.

"Ya, serangan musuh. Kepalaku hampir tertusuk benda paling mengerikan di dunia." Ucap Gin.

"Apa?! Bakufu berhasil mencapai kota bawah tanah Akiba?! Sial! Mereka cukup tangguh!" Teriak Zura.

"Sebenarnya ada apa ini." Ucapku.

"Jangan khawatir y/n, Gintoki! Kami akan menjaga kalian selama kalian bersembunyi! Perketat penjagaan! Jangan biarkan bahkan seekor tikus masuk ke tempat persembunyian! Apa kalian mengerti?! Jangan biarkan siapapun tahu kita menyembunyikan teroris terkejam di negara ini! Jangan biarkan siapapun tahu kita menyembunyikan Shiroyasha dan Akai Akuma disini!" Teriak Zura.

"Kalau begitu kau berteriak begitu mereka pasti tahu!"

Aku dan Gin menendang Zura dan rekan-rekannya.

"Apa kau tahu apa arti dari bersembunyi Zura?!" Teriakku.

"Kami tidak ingat kami memintamu untuk menjaga kami!" Teriak Gin.

"Bahkan jika kalian tidak minta pun kami akan melindungi kalian. Kami tidak bisa membiarkan ace kami mati bukan." Ucap Zura.

"Ace? Sejak kapan kami jadi ace." Ucapku dan Gin.

"Hmph, menerobos masuk kastil, menurunkan Sadasada dari jabatannya, menghina dan mempermainkan Shogun, memukul Shogun baru, membantu Shinsengumi memulai pemberontakan, tidak ada satupun Jouishishi yang bisa melakukan kejahatan seperti kalian! Gintoki! y/n! Kalian adalah teroris yang lebih buruk dariku dan Takasugi!" Teriak Zura dengan gembira.

"Kenapa kau malah senang?!" Balasku emosi.

"Hehe, tidak ada jalan keluar lagi. Kalian tidak akan bisa kembali ke kehidupan tenang kalian. Kalian sudah mengotori tangan kalian. Sekarang kemarilah. Jangan menolak kegelapan itu. Bergabunglah dengan kami!" Ucap Zura.

"Kau terdengar seperti raja iblis sekarang Zura." Ucapku dan Gin.

"Aku tidak ingat pernah melakukan kejahatan. Aku hanya memukul orang yang membuatku kesal dan kebetulan itu seluruh negara." Ucap Gin.

"Setelah semua ini tenang kami bisa kembali ke Kabukichou. Kami hanya ingin meminjam tempatmu sebentar. Aku juga tidak tertarik menjadi teroris." Ucapku.

"Hmph, sudah kuduga kau akan mengatakan itu. Sayang sekali tapi hal itu tidak akan pernah terjadi. Lihatlah ini!"

Zura menunjukkan sebuah poster pada kami.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang