My Neighbor Isn't Totoro

377 64 2
                                    

Edo sedang dilanda oleh penyakit flu yang serius. Penyakit flu ini disebabkan oleh banyaknya serbuk yang bertebaran di udara. Tidak sedikit masyarakat yang berpergian menggunakan masker. Sumber serbuknya tidak diketahui. Untuk sekarang, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap dirumah.

"Bukusyuu!"

"Achoo!"

"Michael Jackson!"

"Hey, kau tidak bisa bersin Michael Jackson." Ucap Gin.

"Janet Jackson!"

"Maeda Tyson!"

"Berisik! Tidak bisakah kalian bersin dengan normal?!" Teriak Patsuan.

"Achi."

"Tunggu bersin siapa itu tadi?" Ucap Patsuan.

"Ahh, tisu tisu." Ucapku.

Patsuan, Kagura, dan Gin melihat kearahku.

"Apa." Ucapku.

"Haha! Kau bersin seperti anjing aru!" Ucap Kagura.

"I-itu bukan bersinku! Lagipula memangnya kau pernah mendengar suara anjing bersin?!" Ucapku.

"A...Achi!"

"Ya aku pernah aru! Baru saja aku mendengarnya aru!" Ucap Kagura.

"Teme! Apa kau menyamakanku dengan anjing." Ucapku.

"Sepertinya flu tahun ini benar-benar parah ya. Apa yang sebenarnya terjadi." Ucap Patsuan.

"Ya, bahkan orang-orang sudah mulai memakai masker saat ini." Ucapku.

"Bahkan Baabaa juga menutup tokonya. Sepertinya kita tidak bisa pergi keluar untuk sementara waktu." Ucap Gin.

"Kita kehabisan tisu aru. Shinpachi, pergi dan belilah tisu aru." Ucap Kagura.

"Apa kau tidak mendengar ucapan Gin-san tadi?!" Teriak Shinpachi.

"Ahh apa kita tidak punya tisu lagi." Ucapku.

Aku dan Gin mulai mencari tisu di lemari.

"Ahh aku menemukan tisu toilet." Ucap Gin.

"Tisu tetaplah tisu." Ucapku.

"Sebenarnya dari mana semua serbuk ini berasal." Ucap Gin.

Gin melihat ke jendela dan terdiam. Setelah itu dia mulai memukul pundakku.

"Hentikan itu." Ucapku.

"(y/n), coba kau lihat kesana?" Ucap Gin.

Aku melihat ke jendela.

"Eh? Sejak kapan rumah itu ada disana?" Ucapku.

*ding dong*

Patsuan membuka pintu. Aku, Gin, dan Kagura mengintip dari belakang. Dihadapan kami berdiri sebuah monster berwarna hijau.

"Halo. Aku baru saja pindah kemari namaku Hedoro."

Monster itu masuk ke rumah kami secara perlahan.

"Aku pikir aku harus datang dan menyapa tetanggaku. Aku menjalankan bisnis toko bunga. Tolong terimalah hadiah ini." Ucap Hedoro.

Hedoro memberikan bunga ke Patsuan. Patsuan menerima bunga itu. Aku bisa melihat seluruh tubuhnya bergemetar.

"Aku mungkin akan mengganggu kalian kedepannya. Aku harap kita bisa akrab." Ucap Hedoro.

Hedoro pergi meninggalkan rumah kami. Patsuan menutup pintu rumah secara perlahan.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang