Begitu aku menemukan Hijikata, tubuhnya sudah babak belur tapi untunglah mangkuknya masih utuh. Kyuubei menghunuskan bokutounya tepat kearah mangkuk Hijikata, namun aku berhasil menangkisnya dengan bokutouku.
"Apa yang kau lakukan wakil ketua. Jangan bilang kau tidak bisa mengalahkan pria ini."
Apa yang mayora ini lakukan...tubuhnya berlumuran darah seperti itu...lagipula kenapa dia membawa mangkuk sebesar itu...
"Kau, kenapa kau tidak mengikatkan piring itu di tubuhmu." Ucap Kyuubei.
"Ah...ini dan itu terjadi jadi aku terpaksa memegangnya dengan tanganku." Ucapku.
Kyuubei melompat menjauhi ku dan Hijikata. Dia mengambil sesuatu dari kantungnya dan melemparkannya padaku.
"Gunakan itu." Ucap Kyuubei.
"Eh?"
"Peraturannya adalah kau harus mengikatkan piring itu di tubuhmu. Kau hanya akan kesulitan jika kau bertarung sambil memegang piring itu." Ucap Kyuubei.
Akhirnya! Akhirnya seseorang mengerti! Ternyata dia orang yang baik!
"Ini buruk Toshi! Dia orang yang baik! Aku tidak bisa melawannya!" Bisikku.
"Jangan bercanda dasar bodoh! Lalu untuk apa kau kemari?!" Teriak Hijikata.
"Habisnya. Habisnya! Dia satu-satunya yang membantuku disini." Bisikku.
Hijikata menjadi kesal dan memukul kepalaku.
"Apa yang kau lakukan?!" Teriakku.
"Harusnya itu kalimatku! Dasar tolol!" Teriak Hijikata.
Hijikata menarik telingaku dan berbisik padaku.
"Dengar, jangan remehkan orang itu. Orang itu"
"Sakit dasar tolol!"
Aku menginjak kaki Hijikata dan kami pun mulai berdebat.
"Aku tidak punya waktu untuk ini."
Kyuubei menyiapkan bokutounya dan bersiap menyerang kami.
"Err tunggu-tunggu. Biarkan aku mengikat ini dulu." Ucapku.
"Ano, Toshi. Bantu aku mengikat ini." Ucapku.
"Kenapa aku harus membantumu?!" Teriak Hijikata.
"Ayolah, aku sudah menyelamatkanmu tadi!" Balasku.
Hijikata membantuku mengikatkan tali yang diberikan Kyuubei ke piring itu.
"Oi, piring ini"
"Jangan bicara. Itu salah si sadist. Aku tidak bisa menemukan piring baru. Lagipula mangkuk apa itu."
"Jangan bicara. Itu salah si China musume."
Setelah selesai, aku mengikatkan piring itu di dadaku. Aku berdiri di samping Hijikata.
"Anoo, terima kasih." Ucapku.
"Kenapa kau berterima kasih pada lawanmu?!" Teriak Hijikata.
"Ya, dia sudah membantuku" Jawabku.
Saat kami sedang berbincang, Kyuubei tiba-tiba berlari menyerang kami. Aku mendorong Hijikata agar dia tidak terkena serangan Kyuubei. Sayangnya aku tidak sempat menghindar. Tapi untungnya aku berhasil melindungi piringku.
"Pirang?!"
"Hooh, kau cepat."
"Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...