Cinta Pada Pandangan Pertama Itu Mitos Atau Fakta?

352 59 12
                                    

Namaku Matsudaira Katakuriko. Teman-temanku biasa memanggilku Kuriko. Aku baru putus dari pacarku...namun itu tidak masalah karena aku sudah punya kekasih baru! Mayora 13-sama! Sayangnya aku tidak tahu kemana dia pergi...Mayora 13-sama tidak pernah menemuiku semenjak kejadian di taman bermain itu.

"Hei, kenapa kau menyendiri disini?"

"Tolong biarkan aku sendiri. Lagipula di luar hujan dan aku tidak membawa payungku."

"..."

"Kalau begitu kau bisa gunakan ini."

Seorang pria datang dan memberikan ku sebuah payung untuk melindungiku dari hujan di hatiku. Aku menerima payung itu lalu pria itu tersenyum dan segera berlari meninggalkan ku dan payungnya.

Benar-benar seorang gentleman! Dia...aku jatuh cinta padanya!

"Tu-tunggu...siapa namamu."

Pria itu sudah berlari terlalu jauh hingga dia tidak bisa mendengar suaraku. Apakah aku bisa bertemu dengannya lagi.

Y/N P.O.V.

"Achi! Ugh...flu sialan."

"Karena itu aku bilang untuk membawa payungmu y/n-san."

"Patsuan, mau berapa kali kau memarahiku flu ini tidak akan hilang begitu saja."

Patsuan pergi membuatkan ku bubur dan teh sementara Gin dan Kagura pergi membeli obat.

"Lagipula bagaimana bisa payungmu terbang begitu saja." Ucap Patsuan.

"Ada angin topan datang. Aku mencoba melawannya, sayangnya perlawananku sia-sia dan angin itu mengambil payungku." Ucapku.

"Apa yang kau bicarakan...wuah, 39 derajat. Panasmu cukup tinggi y/n-san." Ucap Patsuan.

"Kami pulang y/n-chan! Kami bawa obatmu aru!"

Gin meletakkan obat itu di meja lalu Kagura memasuki kamarku dan duduk diam menatapku.

"y/n-chan, jadi kau benar-benar sakit ya." Ucap Kagura.

"Dilihat saja sudah tahu kan. Achi!" Ucapku.

"Bagaimana bisa aru? Ne ne, beritahu aku caranya aru. Temanku pernah bilang orang bodoh tidak akan sakit aru. Apa jangan-jangan y/n-chan itu tidak bodoh aru?!" Ucap Kagura terkejut.

"Ugh...Kagura berhenti bicara kau membuat kepalaku pusing." Ucapku.

"Jangan khawatir aru. Aku akan merawatmu aru. Dulu aku pernah merawat mamiku saat sakit aru." Ucap Kagura.

"..."

"Tidak terima kasih. Aku bisa mengurus diriku sendiri." Ucapku.

"Jangan keras kepala aru. Pasien harusnya diam dan membiarkan perawat mengurusnya aru."

Kagura mengambil mangkuk bubur yang baru saja dimasak Patsuan.

"y/n-chan aaa."

"Tidak. Tunggu Kagura bubur itu-"

"Aku bilang aaa!"

Kagura memaksakan sendok bubur itu ke mulutku.

"Argh! Panas! Setidaknya kau tiup dulu kusogaki!" Teriakku.

"Ah benar...buburnya panas aru." Ucap Kagura.

"Ahh tu-tunggu y/n-san! Aku akan ambilkan air!" Teriak Patsuan.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang