Pelacur Membalikan Keadaan

249 43 24
                                    

"Aku benci bulan itu. Saat malam, bulan membawamu kembali padaku namun begitu fajar tiba, dia merebutmu dariku. Aku yakin akan jauh lebih baik jika bulan tidak pernah menghilang. Dengan begitu, kau akan selalu berada di sampingku...selalu."

"Suatu kelak, bulan akan datang bersama malam lagi. Dan suatu hari nanti, saat waktu itu tiba, aku akan membawamu bersamaku di pagi hari. Ku akan menunggumu di sebelah pohon Sakura saat malam bulan purnama selanjutnya."

"Kau berjanji?"

"Ya, aku janji."

"Aku akan menunggumu...saat bulan itu bersinar selamanya...selalu..."

"Pelacur legendaris?"

"Kalian tidak tahu ya? Salah satu dari wanita Yoshiwara, si Pelacur Suzuran."

Malam ini, Tsukuyo dan Hinowa memanggil ku dan Gin ke Yoshiwara. Mereka bilang ada hal penting yang ingin mereka bicarakan dengan kami namun ternyata mereka memberitahu kami berita tentang 'pelacur legendaris'.

"Si pelacur Suzuran. Kecantikannya disebut-sebut sebagai berkah dari surga. Tak ada yang bisa menandingi nyanyian ataupun tariannya. Banyak pejabat yang menawarkan harta kekayaan mereka pada Suzuran tapi mereka pulang hanya dengan minum segelas teh bersamanya." Ucap Hinowa.

"Heh, ku kira Hinowa pelacur tertinggi disini." Ucapku.

"Tidak, Suzura-san jauh lebih hebat dibandingkan aku." Ucap Hinowa.

"Tapi kedengarannya dia sudah tidak ada ya. Padahal aku ingin sekali menikmati tubuhnya sekali saja." Ucap Gin.

"Kalau begitu, lakukan sesukamu saja." Ucap Hinowa.

"Huh? Memang dia masih ada disini?" Tanyaku.

"Kalian memang bodoh ya. Pelacur legendaris itu adalah orang yang mengundang kalian kesini. Dia ingin bertemu dengan kalian, sang penyelamat Yoshiwara."

"HEH?!"

Timeskip

"Hmm, tidak tidak harusnya ini disini dan umm"

"Argh tidak, ini kurang cocok...apa lebih baik begini ya..."

Gin bergerak kesana kemari sambil menata posisi futon.

"Oi, hentikan itu. Kenapa kau gugup." Tanyaku.

"Ini pelacur legendaris lho. Lagipula jangan kau pikir aku tidak sadar kakimu yang terus gemetar itu. Kau bocah pergilah biar orang dewasa yang mengurus ini." Ucap Gin.

"Hu-huh?! Aku tidak gugup. Kau yang gugup, memang kau kira aku tidak melihat keringat di wajahmu. Pergilah ossan." Ucapku.

"Ossan?! Aku ini masih muda tahu! Semangat dan gairahku masih tinggi." Ucap Gin.

"Kau sudah tua. Terima kenyataannya. Biar anak muda yang mengatasi ini." Ucapku.

"Paling kau hanya akan mengajaknya minum kan! Aku tahu kau itu pemalu! Bertemu dengan orang baru saja susah apalagi dengan pelacur legendaris!" Bentak Gin.

Aku dan Gin bertengkar lalu Tsukuyo melempar kunai ke kepala kami.

"Kenapa kalian malah malu-malu. Bahkan jika kalian bersemangat semua tidak akan berjalan sesuai keinginan kalian." Ucap Tsukuyo.

"Benar, ini adalah Yoshiwara. Bahkan jika pasangannya buruk, kami pasti bisa mengatasinya." Ucap Hinowa.

"Maaf, tapi bisakah kalian berdua tidak bertiga pergi. 'Yoshiwara in Flames Arc' baru akan dimulai. Akan gawat jika kalian bertiga tidak pergi." Ucap Gin.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang