Aku kehilangan ingatanku. Aku bahkan tidak tahu siapa diriku, tapi aku tahu satu hal. Mereka, orang-orang itu mereka penting bagiku. Aku tidak bisa menyeret mereka ke dalam masalahku lebih jauh lagi.
"Karena itu...sekarang Yorozuya dibubarkan." Ucapku.
"Kau bercanda...kau pasti bercanda kan Gin-san?!"
"Tunggu Gin-chan! Aku tidak butuh uang aru! Aku bisa hidup hanya dengan sukonbu aru!"
"Maaf, tapi Gin-san yang kalian kenal...tidak ada didalam diriku lagi..." Ucapku.
Aku berjalan pergi meninggalkan mereka. Aku tidak tahu kemana aku harus pergi, tapi setidaknya dengan kepergianku mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Ya, ini adalah jalan yang terbaik.
"Tunggu..."
"Tunggu."
"Gin!!"
"Nii-san!!"
Aku merasakan seseorang memegang pundakku dengan keras.
"Apa kau serius..."
Aku melihat ke asal suara itu. Aku melihat anak berambut pirang itu menatapku dengan wajah yang tampak sedih bercampur emosi.
"...Siapa yang peduli jika kita kehilangan rumah...siapa yang peduli jika kau kehilangan ingatanmu...jika hanya rumah kita bisa membangunnya lagi dan lagi...tapi baik rumah maupun Yorozuya tidak akan sama tanpa ketua bodoh kami..."
"...maaf tapi aku bukanlah orang yang kau cari..." Ucapku.
Aku melepaskan tangan anak itu dari pundakku. Aku mengangkat tanganku dan mengelus kepalanya.
"Sampai jumpa." Ucapku.
Aku berjalan pergi meninggalkan anak itu dan kali ini dia tidak mengejarku. Aku tidak tahu kenapa, saat melihat wajahnya, sesuatu didalam diriku terasa sakit. Padahal aku tidak tahu namanya, tapi aku merasa aku sudah mengenalnya seumur hidupku.
Aku berjalan berkeliling kota, lalu aku menemukan selembar poster.
'Sepertinya pekerjaan ini akan cocok untukku.'
(Y/N) P.O.V.
Semenjak Yorozuya ditutup, aku melarang semua orang masuk kedalam reruntuhan rumah kami. Aku meminta Baasan untuk merawat Kagura sementara waktu, paling tidak sampai aku bisa memperbaiki Yorozuya kembali. Dengan hancurnya Yorozuya, tentunya aku kehilangan tempat tinggalku. Jadi aku memutuskan untuk mengunjunginya.
"(y/n)!! Apa kau akhirnya memutuskan untuk bergabung bersama kami?!"
"Tidak dasar bodoh. Ada orang tolol yang menghancurkan rumahku. Aku butuh tempat untuk tinggal, paling tidak hingga aku bisa membangun kembali tempat itu." Ucapku.
"Haha, apa kau ini tsundere? Kau tidak perlu malu begitu, kita sudah pernah bertarung bersama! Aku yakin cepat atau lambat kau pasti akan bergabung dengan jou...tunggu kau ingin kemana?! (y/n)-kun?!"
"Jika kau memang tidak memperbolehkanku, katakan dengan terus terang. Ya, kurasa aku akan mencari tempat lain." Ucapku
"Ahh tunggu (y/n)! Aku akan membantu aku akan membantumu!!"
"Terima kasih, Zura." Ucapku sambil tersenyum.
Aku memutuskan untuk tinggal sementara waktu dirumah Zura. Zura mengizinkanku untuk tidur dikamarnya. Aku kembali ke Yorozuya untuk mengemas beberapa barang penting. Begitu aku berjalan menuruni tangga, aku melihat Sadaharu dan Kagura sudah menungguku dibawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...