Special Chapter 2 (Part 2)

585 82 41
                                    

Hijikata, Sougo, dan Yamazaki menemukan seorang anak kecil di depan markas Shinsengumi. Karena merasa kasihan dengan anak itu, Yamazaki mengajaknya masuk ke Shinsengumi. Hijikata menolak keberadaan anak itu dengan alasan pekerjaan, namun berkat usaha dari Sougo anak itu diizinkan untuk berada di Shinsengumi dan Hijikata diberikan tugas untuk merawat anak itu. Karena anak itu mengalami mimpi buruk, Hijikata memutuskan untuk menemaninya tidur. Namun sepertinya niat Hijikata disalahartikan.

??? P.O.V.

Aku melihat Hijikata-san dan temannya berlari.

"Apa yang mereka lakukan pagi-pagi begini." Ucapku.

Aku berjalan keluar dan melihat Hijikata-san, Gorilla-san, dan Okita-san berbincang di depan dapur.

"Sudah ku bilang bukan begitu!"

"Hijikata-san...aku lapar..." Ucapku sambil menarik bajunya.

Hijikata-san, Gorilla-san, dan Okita-san melihat kearahku.

"Toshi..."

"Hoy!! Kenapa kau keluar seperti itu?! Setidaknya rapihkan pakaianmu terlebih dahulu!"

"Ti-tidak apa-apa Toshi. Ki-kita jadikan ini rahasia diantara kita bertiga."

"Kau memang yang terburuk Hijikata-san."

"Sudah ku bilang bukan begitu!"

"Hijikata-san...sarapan..." Ucapku sambil menarik-narik baju Hijikata-san.

Kami berempat pergi ke aula untuk mengambil makanan. Hijikata-san, Okita-san, dan Gorilla-san terus berdebat sepanjang waktu. Setelah sarapan selesai akhirnya mereka berhenti berdebat. Polisi-polisi lain mulai pergi meninggalkan aula dan menjalankan tugas mereka masing-masing. Hijikata-san mengajakku berjalan-jalan keliling kota sambil menanyakan ke orang-orang sekitar tentangku.

"Aneh sekali, kenapa tidak ada orang yang mengenalimu." Ucap Hijikata-san.

"Hijikata-san, aku ingin es krim itu." Ucapku.

"Hoy! Bisakah kau fokus mencari tempat asalmu?! Bukankah kau ingin pulang?!" Teriak Hijikata-san.

"Ya, aku ingin pulang. Tapi Nii-san suka dengan makanan manis, pasti kita bisa menemukannya di salah satu restoran atau kedai es krim." Ucapku.

"Kau hanya ingin memakannya bukan?!" Teriak Hijikata-san.

"Hehe." Ucapku sambil tersenyum.

Hijikata-san dan aku mengunjungi hampir setiap toko permen dan es krim di daerah ini. Kami bahkan pergi ke taman bermain.

"Hahaha, aku tidak pernah memakan permen dan es krim sebanyak ini. Biasanya aku hanya bisa membeli satu es krim setiap minggunya." Ucapku.

"Ugh, kau akan membuat dompetku kosong. Lagipula kau tidak boleh terlalu banyak memakannya." Ucap Hijikata-san.

"Hiji...Toshi-nii." Ucapku.

"Tunggu, tadi kau bilang apa?" Tanya Toshi-nii.

"Toshi-nii. Kau baik seperti kakakku. Jadi aku memanggilmu Toshi-nii." Ucapku.

"Hmm, begitu ya." Ucap Toshi-nii sambil menyalakan rokoknya.

Aku melihat Toshi-nii sedikit tersenyum.

"Toshi-nii. Ayo kita main itu." Ucapku.

Aku mengajak Toshi-nii bermain tembak-tembakan. Aku mengincar hadiah yang besar, tapi sayangnya aku hanya berhasil mendapatkan 2 gantungan kunci. Untungnya gantungan kunci itu mirip satu sama lain.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang