Kami merasa ada sesuatu yang aneh dari kakek itu. Apalagi setelah kami melihat perbuatannya kepada wanita tidak bersalah itu. Karena itulah aku dan Kagura-chan memutuskan untuk menyelinap dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun tidak disangka kami akan bertemu dengan Hasegawa-san. Hasegawa-san mengajak kami berkeliling, lalu kami berhasil menemukan kakek dan wanita itu. Wanita itu diikat disebuah tiang kayu.
"Kau benar-benar keras kepala. Kau sudah merayu anakku dan membunuhnya, terlebih lagi kau sudah menculik cucuku."
"Kaulah yang berusaha menculik Kanshichiro. Dia anakku. Aku tidak akan membiarkan seorang pun mengambilnya dariku."
'Kanshichiro? Apa itu nama anak yang Bersama Gin-san pagi ini?'
Saat kami sedang memata-matai kakek dan wanita itu, kami dipojokkan oleh para samurai. Apa mereka penjaga disini?
"Err...aku bisa jelaskan. Mereka berdua ini pegawai baru. Aku hanya mengajak mereka berkeliling. Kalau begitu kami permisi ya." Ucap Hasegawa-san.
"Tunggu. Aku mencium sesuatu yang busuk seperti tikus atau mungkin mata-mata. Aku mencium banyak aroma aneh belakangan ini. Tapi sekarang ini aku sedang ingin mencium aroma darah. Apa kalian siap untuk bertarung dengan...Nizo sang penjagal."
Orang bernama Nizo itu menendang kami hingga kami terjatuh dan merusak pintu kayu dibelakang kami. Kakek itu tampak terkejut melihat kami. Tidak lama serelah itu kami dikerumuni oleh banyak samurai. Kagura-chan mengeluarkan bom asap. Di saat perhatian mereka teralihkan, aku membuka ikatan yang mengikat wanita itu. Kagura-chan menghacurkan jendela kayu dan melompat keluar. Aku menarik Hasegawa-san dan wanita itu lalu kami melompat keluar mengikuti Kagura-chan. Namun sayangnya usaha kami sia-sia, orang bernama Nizo itu berhasil menemukan kami dalam waktu singkat.
'Sial...di saat seperti ini (y/n)-san dan Gin-san tidak ada!!'
(Y/N) P.O.V.
"Permisi, kami ingin bertemu presiden." Ucap Gin.
"Appo."
"Oh ya, dan apa kau punya appo." Ucapku.
"Apa? Apel? Apel jenis apa yang sedang kau bicarakan?"
"Bukan apel, tapi appo." Ucapku.
"Maaf, tapi kami tidak punya. Dan jika kau ingin bertemu dengan presiden kau harus membuat janji terlebih dahulu."
"Ehh, kenapa kami harus membuat janji hanya untuk bertemu dengan kakek tua." Ucapku.
"Appo."
"Kau bisa makan cemilanmu nanti, sekarang kita harus bertemu dengan presiden dulu." Ucap Gin.
"Eh? Tunggu...bukankah bayi itu adalah cucu dari presiden..."
Di saat kami sedang berbicara tiba-tiba saja kami mendengar suara gemuruh yang kencang. Semua orang tampak kebingungan mendengar suara itu, saat itulah aku dan Gin berjalan memasuki lift. Aku juga mengambil 3 apel yang ada di meja administrasi sebagai cemilan.
"Tunggu!! Kalian tidak boleh masuk tanpa izin!!"
"Appo."
"Yosh, Sekarang kita pergi ke lantai berapa?" Tanyaku.
"Oh ya, kita lupa menanyakan itu." Ucap Gin.
"..."
"Kita asal pilih saja." Ucapku dan Gin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...