Janji Samurai

326 42 30
                                    

'Apa yang aku lakukan...bergerak...bergerak!! Pertarungan belum selesai!'

Oboro terus menghajar Gin tapi entah mengapa aku tidak bisa menggerakan tubuhku.

'Kepalaku pusing...dadaku sesak...'

'Tidak...bergerak y/n! Sekarang bukan saatnya memikirkan itu!'

'Bergerak! Jika aku diam Tsukuyo akan mati! Jika aku diam Nobume akan mati!'

'Jika aku diam Nii-san akan-'

"Gintoki!!"

Aku mendengar teriakan Tsukuyo. Apa terjadi sesuatu pada Gin?! Aku melihat ke depan ku, tubuh Gin tergeletak dan tampak tak bernyawa. Aku melihat Tsukuyo berlari kearah Gin sambil meneriakkan namanya.

'Tidak. Tidak. Jangan lagi. Tidak lagi.'

Aku berjalan kearah Gin. Kakiku terasa berat, sangat berat. Pikiranku terasa kosong. Aku melihat tubuh Gin dipenuhi jarum dan darah.

"Gi-Gin...Nii-san..."

3rd P.O.V

y/n hanya diam dan menatap Tsukuyo dan Gin. Perlahan dia mengangkat kepalanya dan menatap semua anggota Naraku hingga dia menemukan satu orang berambut putih, Oboro.

'Oboro...'

y/n segera berlari mencoba mengejar Oboro. Beberapa anggota Naraku mencoba menghentikannya namun y/n menusukkan bokutonya tepat ke dada mereka dan membunuh mereka. y/n menarik paksa bokutonya dan di saat bersamaan dia membuat kontak mata dengan Oboro. Dia memegang bokutonya yang berlumuran darah dan menodongkannya kearah Oboro.

"Kalian sudah berurusan dengan Akuma. Tidak peduli walau tuhan memaafkan kalian sekalipun, kalian tidak akan menerima belas kasih dariku."

Pasukan Naraku menyiapkan senjata mereka.

"Jika kalian adalah pelindung langit, maka aku adalah penjaga neraka. Hukum langit tak berlaku pada penghuni neraka. Selamat datang di neraka ku."

Dalam sekejap y/n berlari dan membunuh mereka satu per satu. Beberapa dari mereka berhasil menahan serangannya namun tentu tidak dalam waktu yang lama.

"Sudah ku bilang kan, jangan harapkan rasa belas kasih dariku."

Mereka menyerang y/n bersamaan namun y/n hanya berdiri disana dan menatap mereka. Begitu mereka berlari mendekati y/n, y/n mengayunkan bokutonya dan menghancurkan kepala mereka.

Salah satu dari mereka berhasil menghindari serangan y/n. Dia menyerang y/n dari belakang dan mematahkan kakinya. y/n menengok ke belakangnya dan menendang pria itu hingga dia menjatuhkan tombaknya. y/n mengambil tombaknya dan menusuk kepala pria itu.

"Usaha yang bagus, tapi sayang"

y/n mencabut tombaknya dan melemparnya tepat ke dada anggota Naraku lainnya.

"Sesuatu seperti itu tidak akan bisa membunuhku."

Perlahan, tubuh y/n mulai dipenuhi warna merah darah. Entah itu darahnya atau darah musuhnya. Rambutnya yang cerah pun kini ternodai merah darah.

Gintoki P.O.V.

"Nii-san, Nii-san. Gintoki nii-san, ayo bangun."

Loh dimana ini? Bukankah aku tadi ada di istana Shogun?

"Nii-san lihat! Aku menciptakan trik baru! Taa Daa! Double sword!"

y/n? Tunggu. ini Shouka Sonjuku.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang