Truth or Lie

287 44 44
                                    

Hari ini, Sasaki memberikan laporan pada Shogun.

"Jadi bisa disimpulkan kondisi Sakata y/n-san sudah membaik. Baik secara fisik maupun mentalnya."

"Terima kasih Sasaki. Maaf merepotkanmu."

"Tidak apa-apa. Anda meminta kami menjaga teman anda, sebagai polisi elit tentu kami akan mematuhi perintah anda."

"Terima kasih Sasaki. Apa sensei sudah memberitahumu kapan dia bisa pulang?"

"Menurut sensei itu, Sakata-san sudah bisa pulang minggu depan."

"Begitu ya, syukurlah. Aku harap kau tidak keberatan menjaganya hingga minggu depan Sasaki."

"Tentu saja Ue-sama."

"Aniue-sama, apa kita bisa pergi mengunjungi y/n-chan?"

Sebelum Shigeshige menjawab pertanyaan Soyo, Sasaki segera menjawab pertanyaannya.

"Mohon maaf Hime-sama. Saya tidak bisa membiarkan anda pergi kesana. Entah berapa banyak orang yang akan mencoba menculik atau melukai anda jika mereka tahu anda pergi. Terlebih lagi setelah insiden itu."

"Tapi-"

"Sekali lagi saya menyarankan anda dan Shogun-sama untuk tetap di istana. Setelah ini saya harus pergi menuju rumah sakit. Kalau begitu, saya permisi."

Sasaki berjalan meninggalkan istana dan pergi ke rumah sakit. Di saat bersamaan, Yorozuya baru saja tiba. Namun sebelum mereka bertengkar lagi, Sasaki segera mengangkat tangannya.

"Sakata-san diperbolehkan pulang minggu depan. Jadi sekarang aku minta kalian bersabarlah. Kalian harus ingat ini adalah rumah sakit, aku tidak ingin insiden itu terjadi lagi. Kami ini polisi elit, kami tidak bisa membiarkan rakyat jelata seperti kalian merusak nama kami."

Sementara itu di kamar y/n, sensei dan beberapa perawat sedang berkumpul di kamarnya. Semenjak kunjungan Kyuubei, kondisi y/n meningkat drastis. Senyuman dan tawanya kembali sama seperti dulu. Aura dinginnya seakan menghilang begitu saja. Tentunya perubahan ini membawa senyuman tidak hanya pada sensei tapi juga perawat di rumah sakit.

"Saya tidak menyangka kedatangan teman anda bisa memberikan efek sebesar ini."

"Terima kasih sensei. Maaf merepotkanmu. Dan kalian juga, maafkan aku."

y/n tersenyum pada perawat dan sensei yang ada di kamarnya.

"Ti-tidak apa-apa Sakata-san. Ano apa aku bisa memanggilmu y/n-san?"

"Jika kalian kesini hanya untuk mengganggu Sakata-san lebih baik kalian keluar."

Sensei mencoba mengusir perawat-perawat dari kamar y/n.

"A-aku tidak keberatan. Kalian bisa tinggal jika kalian mau."

Setelah berbincang dengan perawat selama 3 jam, akhirnya y/n bisa istirahat dengan tenang di kamarnya.

Setiap hari y/n hanya berbaring di kasurnya. Terkadang dia berjalan keliling lorong rumah sakit tentunya beberapa pasukan Mimawarigumi dan perawat menemaninya.

Sudah hampir seminggu semenjak y/n 'kembali' ke dirinya yang dulu. y/n sedang mendengar cerita dua orang perawat yang mengantarkan makan siang untuknya lalu tiba-tiba saja Sasaki menerobos masuk.

"Mohon maaf, aku harus bicara dengan Sakata-san. Berdua."

"Ba-baik."

Dua perawat itu segera berjalan pergi meninggalkan kamar sedangkan Sasaki bersandar di pintu kamar y/n dan menatapnya.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang