Hijikata tertawa mendengar ucapan Gin.
'Shiroyasha dan Akai Akuma? Jangan bercanda, jadi mereka bukan hanya legenda ya. Siapa yang menyangka dua orang bodoh itu adalah legenda di medan perang Joui.' Pikir Hijikata terhibur.
"Sasaki! Sepertinya kau memilih orang yang salah untuk menjadi roda gigi. Mereka ini Baragaki terbesar dari semak belukar yang beracun. Kalian tidak akan bisa menangani mereka." Ucap Hijikata.
"Kau kehilangan kesabaran hanya karena bocah ini. Apa kau terlalu takut untuk berhadapan dengan kami sekarang?" Ucap Gin.
"Oni no Fukucho, apa kau yakin bisa menangani Oni Kyoudai. Kau saja kesulitan melawan Mimawarigumi." Ledek y/n.
"Perlukah kami bunuh sanderanya? Aku tidak keberatan jika itu bisa membuatmu bertarung mati-matian melawan kami." Ucap Gin.
"Lakukan. Aku sudah melakukan semua yang ku bisa. Tapi jika aku tidak bisa menghabisi orang yang berada di belakang kalian karena bocah itu, kalian bisa membunuhnya. Bagiku dia tidak ada bedanya dengan orang yang berada di belakang kalian. Tidak. Aku dan kalian pun tidak jauh berbeda. Kita tidaklah penting, membunuh satu atau dua bocah tidak ada bedanya. Bahkan kita meminta ampunan kita tidak berpikir kita akan dimaafkan. Tapi, ada hal yang hanya bisa dilakukan oleh kita. Kita bisa menghentikan mereka melakukan hal yang sama seperti kita. Kita bisa menghentikan kesalahan mereka dan mengajari mereka untuk melangkah kedepan."
"Sama sepertinya, aku tidak berencana menyerah dan berkata aku tidak bisa menyelamatkan siapapun. Ketika tidak ada bocah kurang ajar membuang bocah lainnya, maka semua berakhir. Tapi jika kalian masih ingin membunuhnya, silahkan saja."
Gin tersenyum dan merebut Tetsu dari genggaman Enmi. Setelah itu y/n menendangnya dengan sangat kuat hingga dia terjatuh dari atas gedung.
"Bye bye Tetsu." Ucap y/n sambil tersenyum.
"Whoo~ kuat sekali. Pasti akan membekas." Ucap Gin.
"Siapa peduli, memang dia bisa selamat jika jatuh dari ketinggian ini." Ucap y/n.
"..."
"Kenapa kalian membunuhnya!"
"Tadi kau yang menyuruh kami bukan!"
Hijikata berlari kearah Gin dan y/n sambil mengayunkan pedangnya.
Sementara itu Tetsu berteriak ketakutan dan menutup matanya.
"Ketua!!"
'Yamazaki-senpai?!'
Tetsu membuka matanya dan melihat Yamazaki berhasil menyelamatkannya.
"Sandera sudah diamankan!"
"Kerja bagus! Sekarang mengamuklah! Baragaki!"
Hijikata dan Gin mengayunkan senjata mereka dan memukul sebuah batu hingga mengenai helikopter.
"Tipuan! Jangan hiraukan mereka! Tembak mereka bersama rounin itu!" Teriak Sasaki.
"Ketua! Kami tidak bisa menemukan lokasi musuh!"
Helikopter hilang kendali. Saat perhatian semua orang teralihkan y/n mengeluarkan bom asap dan melemparnya ke lantai.
"Asap! Musuh mengeluarkan bom asap!"
"Temukan mereka!"
Mimawarigumi berjalan kesana kemari mencoba mencari musuh mereka.
"Boo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...