Aku terlalu banyak berpikir hingga aku tidak bisa tidur...tanpa ku sadari ternyata hari sudah pagi...
"Sekarang giliranku memasak ya..."
Aku pergi ke dapur dan menyiapkan makanan. Namun...
"Oh ya...kemarin kita tidak membeli bahan makanan ya..."
Omurice kalau begitu...oh aku butuh kopi...
Saat aku sedang memasak, aku mendengar suara Patsuan.
"Loh, bukankah tadi aku tidur di sofa bersama Kagura-chan."
"Selamat pagi Patsuan, bagaimana tidurmu."
"Ah, selamat pagi y/n-san. Kapan kau...eh?! y/n-san! Kau terlihat menyeramkan! Apa kau tidak tidur semalaman?! Kau terlihat seperti zombie!"
"Terima kasih atas pujiannya."
Patsuan membantu menyiapkan meja untuk sarapan. Setelah itu dia membangunkan Gin dan Kagura.
"Oh ya y/n-san...ada yang belum aku beritahu padamu... Mashiroi-san...dia meninggal di rumah sakit kemarin..." Ucap Patsuan.
"Hmm, begitu ya." Ucapku.
"Aku merasa tidak enak padanya. Bahkan di saat terakhirnya pun dia mencari anaknya..." Ucap Patsuan.
"Ya, jangan dipikirkan. Itu artinya pekerjaan kita berakhir." Ucapku.
"Tapi-"
"Shinpachi, dengar. Kita sudah mencobanya tapi sejak awal Mashiroi-san memang sudah terkena penyakit parah. Pekerjaan kita adalah mengeluarkan anaknya dari Gudang itu. Tapi semua itu tidak ada artinya jika Mashiroi-san sudah tidak ada." Ucapku.
Apa aku terlalu kasar? Kuharap tidak...
"Shinpachi, pekerjaan kita sudah selesai sampai disini. Kau mengerti kan. Hidup dan mati berada diluar kendali kita. Jadi tolong lupakan saja pekerjaan itu."
Patsuan terdiam dan menganggukkan kepalanya. Aku tersenyum padanya dan mengacak-acak rambutnya.
"Hentikan y/n-san."
"Haha. Maaf maaf. Oh ya, bisa tolong bangunkan Kagura dan Gin."
"Gin-san! Kagura-chan! Ayo bangun! Waktunya sarapan!"
Aku duduk di sebelah Gin sementara Patsuan duduk di sebelah Kagura. Aku menyalakan tv dan menikmati sarapan dengan tenang.
"y/n-chan, sejak kapan kau minum kopi aru?" Tanya Kagura.
"Tunggu? Kau membuat kopi?" Tanya Gin.
"Ya. Apa aneh jika aku minum kopi." Ucapku.
"Aneh, karena kau biasanya minum susu atau jus." Ucap Patsuan.
"Terlihat dewasa sekali aru. Ne, y/n-chan. Apa aku boleh mencobanya aru." Ucap Kagura.
"Tentu."
Aku memberikan gelas kopiku pada Kagura dan tersenyum padanya. Patsuan dan Gin terlihat tidak setuju namun mereka tetap diam.
"Bleh. Apa ini. Menjijikkan aru." Ucap Kagura.
"Pfft, hahaha. Maaf maaf, aku sengaja membuatnya pahit. Jika kau mau aku bisa buatkan untukmu." Ucapku.
"Tidak mau aru. Aku lebih suka susu daripada kopi pahitmu aru." Ucap Kagura.
Gintoki P.O.V.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...