Tempat ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang. Mereka tak memiliki status maupun edukasi. Namun mereka percaya pada pedang mereka. Mereka ingin mencoba keberuntungan mereka.
"Semua yang berkumpul disini itu orang desa ya. Kita juga tidak boleh kalah. Kita akan menerobos jalan kita dan meraih mimpi itu dengan pedang kita."
"Disini, kita akan menjadi samurai."
Zura, Kondou, dan Matsudaira berlari di dalam hutan. Suara tembakan Meriam terdengar. Kondou melihat kearah lautan, kobaran api besar terlihat di tengah lautan.
"Jangan bilang Toshi dan yang lainnya..."
"Tidak, mereka tidak ada disana. Itu adalah taktik yang sering digunakan Gintoki dan y/n. Teman pecinta kapal kami, Sakamoto sering memarahi mereka karena dia bilang kapal bukanlah kayu bakar."
"Untuk mengelabui musuh, mereka meninggalkan kapal dan menggunakannya sebagai umpan. Ini juga sinyal untuk kita. Jika api datang dari depan maka mereka datang dari belakang."
Sementara itu di belakang pulau, Gin dan yang lainnya melihat sebuah tebing batu yang curam.
"Menurut kalian kita bisa memanjatnya?" Tanya Hijikata.
"Hmm, harusnya. Selama umpan kita meyakinkan kita harusnya bisa masuk lewat sana. Aku juga sudah mengirimkan umpan lain untuk memancing musuh tapi entah apa mereka bisa memancing perhatian musuh atau tidak." Ucap y/n.
"Bicara mudah, namun dari penglihatanku tebing itu terlalu curam." Ucap Sougo.
"Satu orang bisa memanjat dan membawa tali lalu kita semua akan ikut memanjat. Untuk itu serahkan saja padaku aru." Ucap Kagura.
"China, kau yakin bisa?" Tanya Sougo.
"Ya! Percayakan padaku aru."
Kagura mengikat Sougo dengan seutas tali lalu melempar tubuhnya hingga mengenai dinding bebatuan itu.
"Baiklah semua! Ayo kita berpegangan pada tali itu dan memanjat aru!" Teriak Kagura.
"Jadi bukan kau yang memanjat?! Bagaimana mungkin kita bisa menggunakan tali yang berlumuran darah itu! Bahkan talinya saja tidak pajang!" Teriak Hijikata.
"Kalau kurang akan ku tambah lagi talinya aru!"
Kagura mengikat tubuh Hijikata dan melemparnya ke sebelah Sougo.
"Yah, aku meleset. Tidak ada gunanya jika dia mendarat disana aru." Ucap Kagura.
"Wakil ketua! Kau pasti sengaja kan!" Teriak Gin.
"Tch, tak ada pilihan lain. Kalau begitu kita gunakan mereka sebagai anak tangga."
Gin menendang semua anggota Shinsengumi dan Jouishishi hingga tubuh mereka membentur dinding dan tersangkut di dinding.
"Jangan bercanda! Kalau begitu kita akan kehabisan orang sebelum bisa mencapai puncak!" Teriak Hijikata dan Sougo.
Hijikata dan Sougo melompat turun dan menendang Kagura serta Gin.
"Padahal sudah ku bilang untuk waspada..." Ucap y/n kecewa.
Suara tawa terdengar dari belakang y/n dan Shinpachi.
"Aneue / Otae?"
"y/n-san...kau benar...aku takut hari itu tidak akan kembali tapi sepertinya aku salah...aneh bukan, padahal situasi sedang bahaya tapi saat bersama kalian semua..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...