Mencari Masalah Dengan Ibu Sama Saja Seperti Menggali Kuburanmu Sendiri

309 54 5
                                    

Entah kenapa kepalaku rasanya sakit. Ah ya, pasti itu karena aku bergadang menonton tv semalam. Kalau begitu aku akan tidur saja hari ini, lagipula kami juga jarang mendapat pelanggan dan kalau pun kami dapat, Gin, Kagura, dan Patsuan pasti bisa melakukan pekerjaan itu tanpaku.

"Oi! Mau sampai kapan kau tidur?!"

"Ugh...berisik. Kepalaku ini sekarang sedang sakit."

"Anak lelaki sepertimu tidak boleh lemah! Ayo bangun aku akan buatkan teh untukmu!"

"Ugh tidak mau tidak mau. Aku ingin tidur saja."

"Kau bahkan belum sarapan, apa kau ingin penyakitmu semakin parah?!"

Aku merasakan seseorang menarik selimutku. Setelah itu dia menyeret tubuhku ke ruang tamu.

"Duduklah disana. Aku akan membangunkan kakakmu."

"Ugh, iya iya."

Aku menutup mataku dan berbaring di sofa. Aku kembali terlelap dalam tidur tapi ya tidak untuk waktu yang lama.

"Kenapa kau kembali tidur? Ayo bangun! Sudah jam berapa ini!"

Aku mendengar suara keran air dan kompor menyala. Aku duduk di sebelah Gin sementara Kagura duduk di sebrang kami.

"Kalian benar-benar tidak bisa diharapkan. Berapa banyak nasi yang kalian inginkan? Setengah atau penuh?"

"Err aku setengah saja." Ucapku dan Gin.

"Apa maksud ucapan kalian?! Lihatlah kalian sangat kurus! Lelaki itu harus gemuk!"

"Dan kau, ini minum ini. Ini akan membuat mu merasa lebih baik."

Aku melihat gelas didepanku. Aku mengambilnya dengan kedua tanganku dan meminumnya.

"Bleh! Pahit!"

"Habiskan minuman itu! Minuman itu bagus untuk kesehatanmu!"

Aku bisa mendengar suara pintu rumah terbuka. Ya, pasti itu Patsuan.

"Selamat pagi, wah baunya enak."

"Selamat pagi!"

"Uwah! Se-selamat pagi."

"Apa yang kau lakukan disana! Cepat pergi sarapan!"

Patsuan duduk di samping Kagura sambil memegang semangkuk nasi.

"Pastikan kalian menghabiskan semuanya. Aku akan keluar untuk membuang sampah."

Wanita itu pergi dan kami melanjutkan sarapan kami.

"Gin-san (y/n)-san, siapa orang itu?" Tanya Patsuan.

"Huh? Bukankah itu ibu?" Ucap Gin.

"Ohh itu ibumu ya." Ucap Patsuan.

"Tidak tidak, aku tidak punya keluarga. Aku hidup seorang diri"

"Hey"

"Maksudku aku tidak punya keluarga selain (y/n). Pasti itu ibumu kan. Maaf ya sudah merepotkan." Ucap Gin.

"Maaf, tapi ibuku sudah meninggal. Apa mungkin itu ibu Kagura-chan?" Tanya Patsuan.

"Tidak aru, ibuku jauh lebih cantik. Dia sudah menjadi bintang di angkasa. Mungkin itu ibunya (y/n)-chan aru." Ucap Kagura.

"Aku tidak punya orang tua. Dan kalau aku punya, ibuku tidak akan terlihat seperti itu." Ucapku.

"Jangan bicara saat makan!! Kunyah 20 kali sebelum kalian menelannya!!"

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang