Apakah Ikemen Bisa Menjadi Okama?

561 70 11
                                    

Hari ini tidak seperti biasanya. Saat sedang tertidur, aku dan Gin dibangunkan oleh Patsuan dengan kasar.

"5 menit lagi bu." Ucapku.

"Siapa yang kau panggil ibu?! Sekarang sudah jam 10 pagi!!" Teriak Patsuan.

"Argh...berisik..." Ucap Gin.

"Lagipula kenapa kalian tidur di sofa aru?" Tanya Kagura.

"Jam tayang anime favoritku dipindah menjadi tengah malam...aku tidak mungkin meninggalkan satu episodenya." Ucapku.

Aku tidak mendengar suara Patsuan lagi, sepertinya dia sudah menyerah. Aku kembali terlelap dalam tidurku.

"Gin-san, kita kehabisan bahan makanan." Ucap Patsuan.

"Ugh...ya..." Jawab Gin.

"Gin-san, apa kau mendengarkanku? Kulkas kita kosong." Ucap Patsuan.

"Ugh...(y/n)..." Ucap Gin.

"ARGH! Berisik tahu! Aku mencoba untuk tidur!" Ucapku.

Aku pergi ke kamar ku dan memberikan uang ke Patsuan.

"Ini! Pergi dan belilah apapun yang kau suka dan jangan ganggu tidurku lagi!" Ucapku.

"Wuah, uang sebanyak ini. Apa kau yakin (y/n)-san?" Tanya Patsuan.

"Ya ya ya, sekarang pergilah." Ucapku.

"Yay, ayo Shinpachi Sadaharu!" Ucap Kagura.

"Kami pergi dulu!" Teriak Kagura.

Aku melihat Kagura, Shinpachi, dan Sadaharu pergi. Aku kembali berbaring di sofa.

"Akhirnya..." Ucapku.

Aku kembali terlelap kedalam tidurku, tapi sepertinya alam memang berusaha melawanku. Aku dan Gin mendengar suara teriakan orang-orang diluar rumah kami.

"Ya ampun..." Ucapku.

"Siapa sih yang bertengkar pagi-pagi begini." Ucap Gin.

Gin pergi keluar rumah, aku mengikuti Gin dari belakang.

"Argh kepalaku sakit." Ucapku.

Aku melihat kearah Gin, lalu tiba-tiba saja Gin menghilang dari pandanganku.

"Gin!" Teriakku.

Aku berlari keluar rumah, dan melihat Gin 'terjatuh'.

"Aku akan meminjamnya sebentar."

"Silahkan saja, kalau kau mau kau juga bisa membawa yang diatas itu." Ucap Baasan.

Orang itu melihat kearahku dan mulai tersenyum sadis. Orang itu mulai berdiri dan mengepalkan tangannya.

'...Oh no...'

Aku segera membalikkan badanku dan membuka pintu, tapi tiba-tiba saja aku melihat orang itu sudah berada dibelakangku dan memegang pundakku.

"Kau ingin kemana?"

"Tu-tunggu tunggu dulu sebentar." Ucapku.

Orang itu mulai mengangkatku dengan salah satu tangannya dan menyeret Gin dengan tangan lainnya.

"Tunggu lepaskan aku. Kau tahu aku ini tidak bisa apa-apa oke? Jadi percuma saja menculikku." Ucapku.

"Tidak 'Ikemen' sepertimu pasti akan laku." Ucapnya.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang