Dua Samurai dan Sebuah Pedang

406 63 15
                                    

*Flashback*

Aku terbangun mendengar suara sensei. Aneh sekali padahal ini kan hari libur seharusnya aku tidak perlu bangun pagi.

"Ada apa sensei? Bukankah hari ini seharusnya kita libur?" Tanyaku.

Sensei tersenyum kearahku dan merapihkan rambutku dengan tangannya.

"(y/n), apa kau tahu hari apa ini." Tanya sensei.

"Hari minggu kan?" Ucapku kebingungan.

Sensei tertawa mendengar jawabanku. Aku melihat sensei menyembunyikan tangannya dibalik punggungnya. Sensei terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Sensei memberikan benda itu padaku.

"Selamat ulang tahun (y/n)." Ucap sensei.

'Ulang...tahun...ulang tahun?...oh ya! Ini ulang tahunku!'

"Sensei...ini..."

"Bukalah." Ucap sensei sambil tersenyum.

Aku membuka hadiah dari sensei dan ternyata benar, itu adalah pedang! Bukan hanya satu tapi 2 pedang!

"Terima kasih sensei! Aku akan menjaganya dengan baik!" Teriakku.

Aku melompat memeluk sensei. Setelah itu aku berlari menuju kamar Nii-san. Aku membanting pintunya dan tanpa sengaja membuatnya terbangun.

"Nii-san lihat lihat! Sensei memberikanku pedang!" Teriakku.

Wajah Nii-san berubah dari kesal menjadi bahagia. Dia memanggilku dan memintaku duduk disampingnya.

"Begitu ya, itu pedang yang bagus." Ucap Nii-san.

Nii-san meletakkan kedua tangannya di pipiku, lalu dia mulai mencubit pipiku.

"Tapi itu bukan cara yang bagus untuk membangunkan kakakmu bukan." Ucap Nii-san sambil tersenyum.

"Mwaf Nyii-an."

Nii-san melepaskan pipiku. Tiba-tiba saja aku mendengar suara Takasugi dan Zura. Aku berlari keluar dari kamar Nii-san dan menghampiri Takasugi dan Zura.

"Takasugi!! Zura!! Lihat lihat!" Teriakku.

Aku memamerkan pedangku ke Zura dan Takasugi, tapi reaksi yang ku dapat tidak sesuai ekspetasiku.

"Pfft, pedang itu membuatmu terlihat semakin pendek." Ledek Takasugi.

"Aku tidak pendek! Kau lihat saja! 10 tahun nanti aku akan jadi lebih tinggi dari kalian!" Teriakku.

"Ya, teruslah bermimpi chibi." Ucap Takasugi.

Sensei tiba-tiba datang dan mengelus kepalaku. Kami berlima pun menghabiskan waktu bersama di Shouka Shonjuku. Ini bisa dibilang sebagai hari terbaikku.

















Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang