Pengawal Terakhir

150 38 1
                                    

Sacchan muncul dan menyelamatkan Zenzou. Sacchan melempar bom asap dan melompat turun.

"Jangan biarkan mereka lolos!"

Sacchan mendarat di samping Zenzou dan membantunya berdiri.

"Sarutobi...apa yang kau lakukan disini."

"Itu mereka!"

Sebelum Kiheitai bisa menyerang Sacchan dan Zenzou, hujan kunai tiba-tiba muncul dan membunuh mereka. Matako dan Bansai menangkis serangan kunai itu dan melindungi Takasugi. Asap perlahan menghilang dan seluruh kapal dikepung oleh Oniwaban.

"Ayo semua. Lindungi ketua kita, Zenzou!"

Sacchan merangkul Zenzou dan melompat pergi dari kapal.

Kami terus berlari. Sebuah kapal kembali terjatuh dan kali ini mendarat di lapangan. Shogun terus saja melirik kapal itu dan memperlambat lari kami.

"Hentikan itu! Kalau terus begini mereka akan mengejar kita!" Marahku.

"Zenzou...dia ada disana bukan." Ucap Shogun.

"Ya...dia ada disana. Tapi jangan khawatir. Dia akan baik-baik saja." Ucapku.

"Zenzou..."

"Lihat kedepan dan terus lari! Jika kau ingin hidup lihat kedepan dan terus berlari!" Marah Gin.

"Ini kah yang kalian katakan tadi...pertarunganku sebagai seorang Shogun. Kau ingin aku menggunakan hidup teman-temanku sebagai batu loncatan dan terus hidup demi negara ini...demi rakyat?!" Ucap Shogun.

"Kenapa...sebenarnya kenapa aku menjadi Shogun? Zenzou dan semuanya kalian adalah teman-teman berhargaku. Kalianlah yang seharusnya ku lindungi."

"Shogun-sama..."

Air mata terlihat di kedua mata Shogun.

"Shogun...pria itu tidak akan mati...sahabatmu itu tidak akan mati. Karena dia sedang bersama sahabat kami. Kau pun tidak akan mati...kau takkan amti di tempat ini. Karena"

Langit-langit tiba-tiba saja bergetar. 4 Yato muncul dan menghalangi jalan kami.

"Karena kau punya kami. Sahabatmu. Kami takkan biarkan kau mati disini."

Kami mengeluarkan senjata kami.

2 depan 2 belakang...selain itu mereka dari klan Yato...mengalahkan mereka tidak mudah.

"y/n..."

"Ya, jangan mati."

Aku memegang pergelangan tangan Shogun lalu kami melompat turun. Gin dan Kagura menahan Yato itu sementara aku Patsuan dan Shogun lari.

"Argh!!"

"Shinpachi! y/n! Belakang kalian!"

Kami menengok ke belakang kami. Dua Yato berada tepat di belakang kami.

"Shogun! Berikan kunaimu! Dua saja tak masalah." Ucapku.

"y/n-san!"

"Jangan khawatir. Aku takkan meleset."

Shogun memberikan dua kunainya. Aku menggunakan dinding batu itu sebagai pijakan dan memutar tubuhku.

'Satu kesempatan...jangan meleset.'

Aku melempar kunai itu. Kedua kunai itu mengenai tepat ke kepala mereka dan di saat bersamaan kedua tubuh Yato itu tertusuk pedang.

"Hey, kau harus hati-hati. Bagaimana jika itu mengenai kami."

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang