Dia Mayora, Aku Raja Manisan

271 48 1
                                    

Sifat seorang pemimpin mencerminkan organisasi mereka. Jika pemimpin mereka rajin, maka organisasi itu akan sukses namun jika pemimpin itu malas maka mereka bisa kehilangan tujuan yang mereka ingin capai dan mengalami kerugian besar.

"Tch! Dia berhasil lolos aru!"

"Selamat datang, bagaimana perburuan kalian."

"Ini tidak lucu y/n-san!"

Patsuan dan Kagura kembali dengan perasaan kesal. Gin sudah lama tidak membayar gaji mereka jadi mereka memburunya.

"y/n-san, kau wakil kan? Gantikanlah Gin-san dan bayar gaji kami!"

"Benar aru!"

Kagura dan Patsuan berdiri di depanku. Kagura menodongkan payungnya dan Patsuan mengeluarkan bokutonya.

"..."

"Ehe."

Aku membanting JUMPku dan berlari keluar.

"Tunggu!"

Padahal sudah ku bilang membayar gaji pekerja adalah tugas ketua Yorozuya! Kenapa mereka jadi memburuku juga!

"Kaze ni nare y/n!"

Aku berlari secepat yang ku bisa hingga aku tidak melihat tanda-tanda Patsuan atau pun Kagura.

"Fyuh...selamat..."

Aku memperlambat lariku lalu aku mendengar suara teriakan. Aku berlari mengikuti asal suara itu. Tepat di depanku, terbaring dua orang bodoh.

"Gin! Hijikata! Tunggu apa yang terjadi!"

3rd P.O.V.

y/n pergi menemani Gin dan Hijikata ke rumah sakit. y/n menunggu di Lorong sambil membaca majalah.

'Oh ya, kalau tidak salah ada diskon di toko minggu ini.'

Saat y/n sedang membaca majalah, dia melihat Hijikata berjalan menghampirinya.

"Oi y/n, apa dua bocah itu masih ada rumah?"

'Huh? Dua bocah? Patsuan dan Kagura kah?'

"Eh...ya kurasa."

"Baguslah, aku akan makan siang dulu ya."

Hijikata berjalan meninggalkan y/n.

"Kalau kau mau makan ya makan saja. Untuk apa laporan padaku."

y/n menggelengkan kepalanya dan kembali membaca majalah. Tidak lama setelah itu dia melihat Gin keluar. y/n segera meletakkan majalahnya dan berjalan menghampiri Gin.

"Huh...kau hampir membuatku jantungan...apa kau baik-baik saja?" Tanya y/n khawatir.

"Eh? Ah ya." Ucap Gin.

Gin menatap y/n kebingungan.

'Kenapa bocah ini menungguku disini?'

Gin menggaruk kepalanya kebingungan akan sikap y/n. Mereka hanya berdiri dan saling menatap. Gin mengalihkan pandangannya dan berjalan meninggalkan y/n namun y/n segera berlari dan mengikutinya.

"Kenapa kau mengikutiku?" Tanya Gin.

"Gara-gara kau...huh...aku jadi tidak bisa baca JUMP dengan tenang. Anak-anak itu juga memburu ku tahu." Ucap y/n dengan kesal.

'Huh? Apa yang dia bicarakan?'

Gin berjalan masuk ke kedai makanan dengan y/n yang berjalan mengikutinya.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang