Shinigami

245 34 35
                                    

Malam ini adalah malam yang 'sunyi' saking sunyinya aku tidak bisa tidur.

"Ugh...seseorang tolong hancurkan sirine polisi itu sebelum aku jadi gila!"

"Mau bagaimana lagi y/n-san, belakangan ini kan sering terjadi pembunuhan di Edo. Kondou-san bahkan tidak menguntit Aneue gara-gara kasus ini."

"Sudah satu minggu lebih pencuri pajak itu mencari dalangnya aru. Teman-temanku bahkan ketakutan untuk bermain di luar aru."

"Ugh...Shinigami atau apalah itu bawa dia kesini dan akan ku potong dia...aku sudah satu minggu tidak tidur dengan-"

"Aku pulang."

Gin berjalan memasuki rumah sambil menggendong sesuatu berwarna hitam gelap di punggungnya.

"Di luar ramai sekali ya. Apa sesuatu yang mencurigakan terjadi?"

"..."

"Yang mencurigakan itu kau!"

"Shinigami! Kenapa kau menggendong Shinigami?! Lalu apa yang kau gunakan itu?!" Teriak Patsuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shinigami! Kenapa kau menggendong Shinigami?! Lalu apa yang kau gunakan itu?!" Teriak Patsuan.

"Shinigami? Apa kau melihat sesuatu di punggungku? Ah apa aku dirasuki ya?" Ucap Gin.

"Argh! Si bodoh itu membawa Shinigami ke rumah kita! Terlebih lagi si Shinigami itu berlumuran darah!" Teriakku.

"Oh sial. Apa itu artinya aku akan mati." Ucap Gin.

"Yang akan mati duluan itu si Shinigami! Apa kau membunuhnya?! Kau benar-benar membunuhnya kan Gin-san?!" Teriak Patsuan.

"Aku tidak membunuhnya! Aku hanya akan membantunya kembali ke alam Shinigami." Ucap Gin.

Gin mengeluarkan berbagai macam pisau dan gergaji.

"Apa yang kau lakukan bodoh! Kau ingin kita ditangkap polisi?!" Marahku.

"Sudah ku bilang aku hanya akan membantunya kembali ke alam Shinigami." Ucap Gin.

"Pergilah dan serahkan dirimu ke polisi Gin-san! Ini pembunuhan!" Teriak Patsuan.

Kepala Gin tiba-tiba saja tertusuk pisau dan Gin melompat kesakitan.

"Sudah cukup mengenai seppukunya. Kau tidak perlu membantuku bunuh diri lagi."

Shinigami itu perlahan bangun dan melepaskan ususnya sendiri.

"Hidup! Shinigaminya hidup! Lalu bagaimana bisa dia melepaskan ususnya sendiri!" Teriak Shinpachi.

"Maafkan aku. Luka pada perut ini adalah palsu. Aku tahu kau takkan memenggal kepalaku jika aku tidak melakukan ini."

"Aku tidak berhak mendapat kematian yang terhormat seperti seppuku. Aku lebih cocok mati dengan kepala yang tertusuk tombak. Seorang malaikat maut bahkan tidak berhak untuk mati."

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang