Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Yorozuya tidak menimbulkan keributan. Semua tampak sunyi. Kami bahkan tidak menyalakan lampu rumah kami. Apa alasan kami melakukan ini? Ya jawabannya satu "uang sewa". Hari ini adalah hari dimana kami seharusnya membayar uang sewa.
"Sakata-san, aku datang menggantikan Otose-san untuk mengambil uang sewa. Tolong buka pintunya. Aku tahu kalian didalam. Sakata-san. Aho no Sakata-san." Ucap Catherine sambil mengetuk pintu rumah kami.
Sekarang ini, kami berempat sedang bersembunyi dibawah meja.
"Kalian jangan bergerak sedikit pun oke? Hilangkan "kehai" mu. Kita akan menjadi satu dengan alam. Kau akan menjadi satu dengan alam dan alam akan menjadi satu denganmu." Bisik Gin.
"Mudah bagimu mengatakan itu, hoy kalian geserlah sedikit aku hampir tidak bisa merasakan kakiku." Bisikku.
"Jangan mengeluh, jika kau terus mengeluh kau tidak akan bisa menyatu dengan alam." Bisik Gin.
"Alam akan menyatu dengan ku aru? Hebat! Kekhawatiranku tidak ada apa-apanya dengan ini aru!" Teriak Kagura.
"Urusai! Kau terlalu berisik!" Teriakku dan Gin.
"Kalian lah yang berisik!" Teriak Patsuan.
"Shush, kalian semua diam." Ucapku.
"Ada apa aru?" Tanya Kagura.
"Kalian dengar itu?" Tanyaku.
"Aku tidak mendengar apa-apa (y/n)-san." Ucap Patsuan.
"Ya, mungkin dia sudah pergi." Ucap Gin.
"Rasanya seperti field trip sekolah ya. Aku jadi bersemangat."
"Argh!!!" Teriak kami berempat.
Catherine berhasil masuk ke dalam rumah kami lalu ia memaksa kami berempat menuju kedai Baasan. Sesampainya di kedai Baasan kami dipaksa bekerja untuk mengganti biaya uang sewa.
"Membuka kunci adalah keahlian Catherine. Bahkan jika kalian membarikade diri di dalam brankas kalian tidak akan bisa lari darinya." Ucap Baasan.
"Heh, bahkan jika kau bisa membuka brankas kau tidak akan bisa melakukan apapun jika brankas itu kosong." Ucap Gin.
"Di rumah kami hanya hanya ada chikuwa dan uang receh. Bahkan jika kau menerobos masuk kau tidak akan mendapatkan apapun. Jadi apa yang akan kau lakukan." Ucapku.
"Apa maksudmu 'apa yang akan kau lakukan'?! Apa yang akan kalian lakukan untuk hidup dari sekarang?!" Teriak Baasan.
"Terserah saja, selama kalian tidak memiliki uang aku akan membuat kalian bekerja untuk membayar uang sewa itu." Ucap Baasan.
Aku, Gin, dan Patsuan Kembali bekerja membersihkan kedai Baasan. Sedangkan Kagura malah menghancurkan perabotan kedai dan dimarahi oleh Baasan.
"Hoy gadis china! Kau bisa berhenti mengepel lantai! Kau diam dan duduklah di suatu tempat! Ini adalah permintaan dari Baasan!" Teriak Baasan.
"Tch, curang. Aku juga ingin seperti itu..." Ucapku.
"Apa kau ingin ku usir dari tempat tinggalmu pirang?" Tanya Baasan.
"Haha...menyapu itu menyenangkan! Iya kan Patsuan?!" Ucapku sambil menyapu lantai.
"Setelah kau selesai dengan itu belikan rokok untukku." Ucap Catherine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!
FanfictionBagaimana jadinya jika Sakata Gintoki memiliki adik laki-laki (Otouto)? Yup, Sakata (Y/n) adalah adik dari Sakata Gintoki. Pria yang mendapat julukan 'Ikemen' dan seringkali dikejar wanita. Pria dengan aura cerah dan bersahabat, membuat semua yang b...