Karma

180 35 23
                                    

Kapal Mimawarigumi dan Naraku saling menembak satu sama lain.

"Apa-apaan ini? Kenapa Mimawarigumi dan Naraku saling menyerang? Sasaki, apa kau mengkhianati bakufu?!" Ucap Hijikata.

"Kau salah."

Matsudaira berdiri di belakang Sasaki dan Hijikata sambil memegang lengannya yang berlumuran darah.

"Untuk berkhianat, kau harus berada di pihak seseorang terlebih dahulu. Tapi dia tidak ada di pihak manapun yang bisa dia khianati." Ucap Matsudaira.

Kondou memeriksa kondisi rekannya, banyak dari rekannya terluka akibat ledakan itu dan salah satunya adalah Shimaru.

"Shimaru! Bangun Shimaru!"

Salah satu kapal Naraku mendarat di hutan. Pasukan Naraku segera melompat turun dari kapal dan berlari mencari Kondou dan yang lainnya.

"Entah bakufu, kita, bawahannya, dan bahkan dirinya sendiri adalah musuh yang harus dia hancurkan. Aku benar kan." Ucap Matsudaira.

"Kau tidak sopan, Matsudaira-sama. Saya masih punya seseorang yang bisa dijadikan teman berbalas email. Hanya saja, saya masih belum bisa mengirim sebuah email penting sejak dahulu."

Sasaki mengambil pedangnya yang tergeletak di tanah.

"Itu karena sinyalnya terlalu lemah. Tapi kalau disini, saya yakin bisa mengirimnya."

Pasukan Naraku berlari kearah Sasaki. Sasaki mengayunkan pedangnya dan membunuh mereka.

"Di puncak keruntuhan negara ini...kalau diatas tumpukan mayat para samurai ini, itu pasti bisa terkirim."

Di tebing, sebuah kapal menyerang ke tebing di samping Gin dan y/n. Serangan itu membuat banyak reruntuhan batu terjatuh dan hampir mengenai mereka. Sebuah batu besar mengarah tepat kearah mereka. y/n dan Gin menghunuskan pedang dan bokuto mereka menghancurkan batu itu dan menyerang Oboro yang berada tepat di belakang batu itu.

"Ini adalah waktu kalian untuk diadili, Shiroyasha, Akai Akuma."

Oboro mengeluarkan pedangnya.

"Apapun yang sudah dia rencanakan, sekeras apapun kalian berjuang, negara ini tidak akan berubah."

3 anggota Naraku muncul di belakang mereka. y/n segera mengayunkan pedangnya dan membunuh mereka bertiga.

Oboro berlari dan menyerang mereka, Gin mendorong y/n agar tidak terkena serangan Oboro dan menerima serangannya. Pedang Oboro menusuk tangan Gin hingga mengenai bahunya. Gin menusukkan bokutonya ke perut Oboro namun Oboro melompat menghindarinya.

"Bersyukurlah Shiroyasha, Akai Akuma. Gonggongan kalian telah terdengar sampai ke langit. Dan mereka akan mengadilimu dengan tangannya sendiri."

Di kejauhan, sebuah kapal terlihat sedang terbang tak ada satu pun kapal yang menyerang kapal itu. Seorang pria bertopi Jerami dengan jubah hitam terlihat berdiri di dek kapal.

'Siapa...siapa itu...'

y/n melihat pria yang berdiri di kapal itu dengan wajah ketakutan. Tangannya bergemetar dan kedua kakinya terasa lemas. Pria itu menatap Gin dan y/n.

"Gin...dia"

Kapal itu menembakkan meriamnya kearah Gin dan y/n.

Sementara di sisi lain tebing. Kagura menghentikan pertarungan Nobume dan Sougo.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang