Warna Perak Selalu Bersinar Terang

240 45 12
                                    

Setelah gagal merebut reputasi Yorozuya Kin-chan, aku dan Gin duduk santai di jembatan.

"Jadi sekarang apa."

"Mungkin kita bisa-"

Suara benturan terdengar. Suara itu berasal dari

"Gin, bukankah itu berasal dari gang yang Tama lewati tadi."

Aku dan Gin bergegas berlari kesana. Di tengah gang itu, kami melihat Kintoki menusuk kepala Tama dengan bokuto.

"Ta...ma..."

Aku dan Gin segera berlari kesana dan menyerang Kintoki.

"Apa yang kau lakukan pada temanku. Brengsek."

"y/n, lupakan dia! Kita harus membawa Tama!"

Gin menggendong Tama di punggungnya lalu kami berlari pergi ke tempat Gengai.

"Bertahanlah Tama! Sebentar lagi! Hey! Tama! Kau bisa mendengarku kan!"

"Tama! Gin! Tama...dia-"

Suara Tama dan suara mesinnya hampir tidak terdengar.

"Tama! Kita sudah membuat janji kan? Kau akan menjadi rekanku hingga akhir kan! Apa mesin boleh berbohong?! Seekor anjing dan sebuah radio juga penting bagiku tahu!"

"Maaf...Gintoki-sama...y/n-sama...namun aku tidak akan lupa...aku tidak akan pernah lupa tentang Gintoki-sama y/n-sama dan semuanya. Uang sewa Gintoki-sama dan hutang Gintoki-sama..."

"Ah, kalau yang itu kau bisa lupakan!"

"Di saat terakhirku. Walau hanya sebentar, bisakah kalian menunjukkan wajah kalian?"

"Jangan bercanda seperti itu Tama...Jiisan aku yakin Jiisan bisa memperbaikimu."

Tama menutup matanya lalu kami menghentikan lari kami.

"Tama! Buka matamu!"

Tama kembali membuka matanya.

"Merekam wajah sedih Gintoki-sama dan y/n-sama."

"Jangan bercanda disaat begini bodoh!"

"Hehe, pada akhirnya kalian tidak mencoba bersikap keren ya...Gintoki-sama y/n-sama..."

Tama menutup matanya dan tangannya terjatuh di samping tubuhnya.

"Tama..."

Perlahan Gin kembali menggendong tubuh Tama lalu kami berjalan ke tempat Jiisan.

"Ah, y/n aku dengar kau bertengkar dengan-"

Kami mengabaikan Jiisan dan membawa Tama masuk.

"Tama?! Apa yang...bagaimana bisa."

"Jiisan...kau bisa memperbaikinya kan."

Jiisan memeriksa Tama. Aku dan Gin menunggu di sampingnya. Dari kejauhan, aku melihat sekelompok orang berjalan ke garasi Jiisan.

"Hasegawa-san?"

Aku dan Gin bersembunyi di pojok ruangan dan mendengarkan pembicaraan antara Hasegawa-san dan Jiisan.

3rd P.O.V.

Hasegawa-san dan beberapa Madao berjalan memasuki garasi.

"Jiisan, apa kau pernah melihat pria berambut perak ini? Pria ini telah melukai rekan Kin-san dan menculik adiknya." Ucap Hasegawa-san.

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang