Special Chapter 12

418 53 22
                                    

Semenjak perang selesai, kami berempat berpencar. y/n memilih untuk ikut bersamaku. Pertama kami kembali ke Shoka Sonjuku dan memperbaiki bangunannya. Jujur saja bangunan itu benar-benar hangus terbakar jadi kami tidak bisa memperbaikinya seperti dulu lagi. Setelah itu...setelah itu kami hanya berkelana kesana kemari.

"y/n, kau ingin makan dulu?"

"..."

y/n hanya diam dan menggelengkan kepalanya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Hari itu, kami melihat seluruh tubuhnya dipenuhi luka namun saat aku mencoba bertanya padanya dia tidak menjawabku. y/n juga jadi lebih pendiam...aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia memanggil namaku.

"Ouch."

"Oi, kau tidak apa-apa?"

Sekali lagi dia hanya diam dan menganggukan kepalanya. Dia kembali memeluk pedangnya dan mencoba membersihkan tanah yang mengenai pakaiannya.

"Hey, kakimu terluka."

Walau begitu dia tetap melanjutkan jalannya. Kenapa dia jadi dingin seperti ini? Apa...apa dia marah padaku karena...

"y/n."

"..."

"Apa kau membenciku karena-"

y/n menghentikan jalannya dan menatapku.

"Aku tidak membencimu...yang terjadi hari itu...maaf...aku hanya lelah."

Dia kembali melanjutkan jalannya. Aku tidak tahu kenapa tapi seperti ada sesuatu yang aneh padanya. Murung? Marah? Sedih? Aku tidak bisa membacanya dengan pasti.

"Hiss."

"Kalau kau terluka jangan paksakan untuk berjalan."

"Hmm. Aku baik-baik saja."

Keras kepala sekali.

Saat dia sedang memeriksa luka di kakinya, aku mengangkat tubuhnya dan menggendongnya di pundak ku.

"A-apa yang kau lakukan?!"

"Kenapa. Kau terluka kan."

"Aku sudah besar tahu! Aku bisa jalan sendiri."

"Apa ini? Tidak imut ah. Biasanya saat anak-anak digendong itu mereka akan 'Wah! Onii-chan kuat sekali!' begitu kan."

"Memang kau pikir umurku berapa?!"

Aku mengabaikan y/n dan kembali berjalan.

Kenapa dia jadi murung begini...

Semenjak dia kembali dari misi itu sesuatu seperti menghilang darinya. Dia jadi suka menyendiri. Senyumannya bahkan menghilang dari wajahnya.

Y/N P.O.V.

Hutan? Tunggu kenapa aku ada di hutan?

"Dia lewat sini!"

Tendoshuu?! Tunggu! Apa yang!

"Kami menemukan jejaknya!"

Lari! Aku harus lari!

Kenapa aku tidak bisa lari?! Sesuatu...sesuatu menahan kakiku!

Ta-tangan siapa itu...

"y/n...kau bilang kau akan menyelamatkanku...kenapa kau membiarkanku mati..."

"Sensei..."

"Karena ulahmu...aku mati karena ulahmu..."

Sho...Shoyou sensei...

"Maafkan aku...aku...aku..."

"Kaulah yang seharusnya mati..."

Tidak...sensei...sensei tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu!

Gintoki's Brother || Gintama Fanfiction || Gintama x Male Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang