50. Apartment

1.8K 143 31
                                    


Gak nyangka udah nyampe part 50 aja wkwkwk

Mau sampe part berapa nanti? 😂😂😂

Mau sampe part berapa nanti? 😂😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤❤❤❤

Rio menghentikan mobilnya di basement apartemennya. Ify yang  sadar akan tempat inipun mengerjap tak percaya menatap sang suami. Sementara Rio tampak acuh mematikan mesin mobil dan melepas sabuk pengamannya. Tanpa menoleh ke arah Ify, Rio membuka pintu lalu berjalan keluar.

'Astaghfirullah!' pekik Ify dalam hati seraya memegang dadanya yang kaget bukan main mendengar suara pintu terbuka di sampingnya. Dan tak lama dari  itu wajah triplek Rio muncul di sana.

"Jalan sendiri atau gendong?" Tanya Rio datar. Dari suara hingga wajah pokoknya datar semua. Membuat Ify keder sendiri. Karena cara Rio bertanya yang seperti itu pasti jawaban Ify adalah hal mutlak dan tak akan bisa di tarik lagi. Jika Ify menjawab jalan sendiri, kakinya kuat tidak, ya?

"Oke." Rio menyimpulkan sendiri jika Ify masih enggan berdekatan dengannya. Rio lantas bergerak mundur untuk jalan terlebih dahulu. Namun sebuah tarikan kecil pada lengan kemejanya membuat Rio menoleh. Di sanalah Rio mendapati Ify menunduk sambil satu tangannya menarik sedikit kain kemejanya.

"Gendong." Kata Ify pelan sangat pelan Rio bahkan hampir tidak mendengarnya.

"Apa?" Tanya Rio pura-pura tuli.

Ify mendesis pelan. "Gendong!" Sedikit meninggikan suaranya dengan sebal.

"Gendong apa?" tanya Rio lagi sengaja. Menaikkan sebelah alisnya saat Ify mendongak dan pandangan mereka bertemu.

Ify manyun sambil menarik tangannya lagi. "Nggak jadi."

"Ya udah." Rio mundur dan berjalan lebih dulu meninggalkan  Ify yang kini berusaha menahan tangisnya.

Sungguh! Ify kesal sekesal-kesalnya melihat sikap Rio. Kesal juga pada dirinya sendiri yang menjadi lemah seperti ini. Dengan kasar Ify menghapus air matanya kemudian menggerakkan kakinya turun dari mobil. Setelah pintu mobil tertutup Ify berjalan pelan, menghindari telapak kakinya yang terluka agar tidak tertekan. Tanpa sadar Ify menangis lagi. Air matanya mengalir dan membuatnya reflek menunduk untuk menghapus air matanya.

"Masih mau jalan sendiri?" Ify mendongak kaget dan mendapati Rio yang ternyata belum sepenuhnya pergi. Dia reflek menggeleng sambil menangis.

Rio menghelakan nafasnya pelan.  Dia memang sudah keterlaluan dengan melampiaskan rasa cemburunya pada Ify yang tidak tahu apa-apa. Selain itu di tambah sikap Ify yang masih saja menghindarinya. Bagaimana Rio tidak emosi? Gimanapun juga, Rio ini manusia biasa.

"Kamu tuh kenapa sih dek? Mas bingung beneran!" Keluh Rio menghapus air mata Ify yang justru semakin deras. Tangisan Ify semakin jadi hingga membuat Rio panik sendiri dan langsung membenamkan wajah Ify di dadanya. Rio tidak tahu saja jika Ify menangis karena lega melihat sikapnya yang kembali hangat seperti suami yang Ify kenal.

MARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang