Jahat ya aku minta 200 komen aja gadikasih wwkwkwk
Gapapa. Aku gak jahatin balik kok 🤣🙈. Mungkin belum pada baca juga yang biasanya komen.
Ini aku up buat kalian yang udah komen tadi. Dan pengen banget aku double up. MAKASIH KALIAN!! 🙏🙏🙏
Andai ya, di wp ini ada pengaturan buat milih siapa aja yang boleh baca cerita.
Oke met bacaaa 🙏🙏🙏
❤❤❤❤❤❤
Rio baru saja selesai rapat. Dan dia juga baru saja duduk di ruang kerjanya. Hal pertama yang Rio lakukan adalah langsung memeriksa ponselnya. Ternyata ada sebuah pesan suara dari Ify. Rio tersenyum lalu duduk di kursi kebanggaannya untuk segera memutar pesan itu karena dia sudah tidak sabar ingin mendengar suara istrinya.
"Ah kalau kamu benar-benar mau nyawa anak ini selamat. Ikuti perintah saya."
Itu bukan suara Ify. Rio langsung bangkit berdiri dan kedua mata Rio sontak membulat. Jantungnya berdetak kencang hingga lepas kendali. Rio yakin sesuatu telah terjadi. Tapi Rio berusaha menguatkan diri untuk mendengar suara rekaman yang di kirim oleh Ify padanya hingga akhir.
"Sekarang, kamu ambil ponsel kamu."
Mati.
Sudah sampai di sana saja. Dan Rio cukup paham dengan situasi yang ada. Terlebih ketika dia berusaha menghubungi Ify ternnyata nomornya tidak aktif.
"RIO! Gawat!" Seru Obiet datang dengan wajah panik dan nafasnya tersenggal. Membuat perasaan Rio yang semula sudah buruk semakin buruk.
"Ify, Ify kabur!"
Rio sudah menebak hal itu tapi tetap saja rasanya ingin memarahi semua orang yang di lihatnya. Dan saat Rio ingin melangkah pergi dari ruang kerjanya, seseorang masuk tanpa permisi.
"Pak Mario!" Seru Fatma panik.
"Ada apa Fatma?" Rio menatap Fatma yang juga datang dengan wajah paniknya. Saat inilah kepala Rio rasanya ingin pecah.
"Di di luar ada seorang gadis, pak. Katanya mau cari bapak. Dia wajahnya penuh luka sambil nangis. Dan terus minta tolong buat bisa ketemu sama bapak." Jelas Fatma membuat Obiet dan Rio menatapnya bingung.
"Siapin mobil. Minta semua bawahan lo ke rumah Papa. Kita bahas di sana." Perintah Rio pada Obiet.
Obiet mengangguk lalu bergegas lebih dulu sambil menghubungi anak buahnya. Yaitu semua bodyguard yang berjaga di rumah Ify.
"Di mana dia?" Tanya Rio seraya berjalan cepat.
"Di loby, pak." Jawab Fatma mengikuti langkah Rio.
Tak butuh waktu lama akhirnya Rio dan Fatma sampai di lantai bawah. Rio berjalan cepat menuju loby dan terlihatlah seorang gadis yang tampak tidak asing di matanya. Gadis itu menangis dengan wajahnya yang memar. Kedua tangannya di tahan oleh salah satu satpam yang berjaga.
"Lepasin dia." Titah Rio. Gadis berusia dua puluh tahun itu lantas belari ke arahnya. Membuat semua karyawan Rio semakin berkumpul dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Pak, Marsya, Pak."
DEGH
Rahang Rio mengeras. Kedua tangannya terkepal. Tapi tidak dengan hatinya yang kini justru melemah. Otak Rio bekerja dan dia bisa mengambil satu kesimpulan. Ify nekat pergi pasti karena Wahyu menggunakan Marsya sebagai umpan. Sial!
"Kenapa?" Tanya Rio terdengar menuntut. Ingin tahu kronologinya secara lengkap. Bagaimana bisa semua hal ini terjadi? Dan apa yang di lakukan oleh para bodyguard itu? Rio Berusaha meredam rasa takutnya. Berusaha meredam semua pikiran buruk yang kini berkumpul dalam benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIO
RomanceRomance (21+) Sudah satu tahun lebih Gify Anastasya menjadi kekasih seorang CEO muda nan rupawan bernama Mario Dwi Saputra. Keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang. Namun, tekadang karena itulah hubungan keduanya menjadi terasa bisa saling me...