61. Be Quite

1.2K 122 34
                                    

Sekitar pukul duabelas malam, Rio langsung terbang dari Cina. Lalu memerintahkan pada Obiet untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal satu hari di negara itu. Rio tidak bisa diam saja setelah mengetahui jika Ify sedang marah besar padanya. Rio akui jika dia bersalah. Karena itu, dia mengupayakan segala cara untuk bisa sampai di Jakarta secepatnya.

Dan pukul lima pagi, Rio sampai di bandara menggunakan jet pribadi keluarganya. Setelah sholat subuh di sana, Rio melajukan mobilnya menuju rumah Gabriel. Saat berangkat, Rio sengaja membawa mobil sendiri dan ia parkirakan di bandara. Tujuannya agar dia bisa langsung cepat pulang dan tidak perlu menunggu jemputan sopir.

Tepat jam enam pagi, Rio sampai di depan pintu kediaman almarhum ayah dan bunda. Rio bahkan tidak peduli dengan penampilannya yang kini cukup berantakan. Tanpa jaket, tanpa jas dan hanya kemeja putih yang semalam di pakainya. Dasinya sudah terlepas dan bagian bawahnya terlihat kusut keluar dari celananya. Rio memang tidak sempat mengganti baju dan hanya memasukkan semua barangnya ke dalam koper lalu bergegas ke bandara.

Rio langsung memencet bell dan tak lama pintu terbuka. Ify yang membuka pintu untuknya. Karena jika Rio tidak salah menebak, Ify baru selesai memasak.

"Dek-" Nafas Rio tercekat melihat ekpresi wajah datar Ify yang saat ini berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya. Juga bibirnya yang terkunci rapat menunjukan tak ingin bicara dengannya.

Tapi, satu hal yang membuat hati Rio menghangat saat ini. Ify tetap meraih tangannya. Mencium punggung tangannya sebagai bentuk Ify masih menghormatinya sebagai suami. Dan di saat yang sama, hati Rio juga mencelos ketika Ify bergerak menjauh saat Rio ingin mencium keningnya. Tanpa satupun kata, Ify memutar tubuhnya masuk ke dalam rumah. Berjalan cepat menaiki tangga seolah memberi penegasan bahwa Ify masih marah padanya.

"Lho Rio, udah pulang? Bukannya jadwal lo pulang besok?" Gabriel muncul dari arah dapur sambil membawa segelas air putih. Dia baru selesai olahraga pagi dan berniat segera mandi.

"Hm." Rio mengangguk dan hanya tersenyum tipis. "Gue serahin sama Obiet."

Gabriel mengangguk saja. Hanya menebak jika mungkin Rio ingin cepat pulang karena sudah merindukan adiknya. Gabriel jadi membayangkan jika nanti dia punya pasangan, apa juga akan seperti itu? Merasa bahwa pekerjaan bukanlah hal yang dia utamakan?

"Kak gue langsung pulang, ya? Udah gue bikinin opor ayam, tempe orek sama kentang balado kesukaan lo."

Ify muncul dari tangga dengan membawa koper kecil berisi perlengkapan kuliahnya. Rio bergerak maju mengambil alih koper itu. Dan Ify tidak menolak karena ada Gabriel. Ini urusannya dengan Rio, sebisa mungkin Ify tidak ingin menunjukkan masalahnya pada siapapun. Termasuk pada Gabriel, kakaknya sendiri.

"Nggak sekalian sarapan dulu?"

"Nggak. Kasian mas Rio. Biar bisa langsung istirahat. Nanti bisa masak lagi di apart atau nggak beli di jalan." Alasan utama Ify ingin segera pergi karena tidak ingin melihat Gabriel curiga akan sikapnya yang mungkin menjauhi Rio. Dan Ify tidak mau terlalu lama pura-pura untuk memperlihatkan hubungan mereka baik-baik aja.

"Di sini kan bisa. Kayak di rumah siapa aja lo."

"Emang lo mau pendengaran sama penglihatan lo ternodai sama keromantisan kita nanti. Hampir satu minggu lho ini kita nggak ketemu." Sengaja Ify mengatakan itu agar Gabriel menyuruhnya pergi tanpa harus curiga jika dia dan Rio sebenarnya ada masalah.

Rio, tersenyum tipis mendengar penuturan Ify. Jika tidak dalam keadaan mereka yang seperti ini, Rio pasti akan menggoda Ify ketika mereka hanya berdua saja. Tapi, sepertinya hal itu tidak bisa Rio lakukan.

"Ya ya ya. Pulang aja sana pulang!" Gabriel mengibaskan tangan kirinya pertanda mengusir. Sedang tangan kanannya masih memegang gelas kosong.

Ify terkekeh karena berhasil mengelabui sang kakak. "Ya udah. Kita pulang kalau gitu. Lo jaga kesehatan. Jangan telat makan. Jangan fokus banget kerjanya. Tidur yang cukup. Vitamin juga jangan lupa di minum."

MARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang