17. Miss Ify

2.2K 162 66
                                    

Hari ini, hari pertama Ify mulai mengajar di Candy School, Pendidikan Anak Usia Dini. Hari pertama Ify mengajar. Hari pertama juga untuk kelas Nursery di mulai. Ya, Ify mendapat tugas untuk mengajar anak di usia sekitar tiga tahunan. Dan karena ini hari pertamanya, Ify berusaha mengenal lebih dulu anak didiknya. Proses belajar mengajar di mulai pada pukul sembilan pagi, dan sekarang, masih pukul setengah sembilan. Masih ada waktu tiga puluh menit bagi Ify menunggu kedatangan muridnya.

"Miss Ify kenalin ini, Marsya." Salah satu staf di sekolah ini datang memasuki ruang kelas dengan seorang anak kecil yang lucu sekali. Ify menoleh sambil tersenyum. Beralih menghampiri anak itu yang semula sedang berdiskusi dengan Yuni, partner Ify mengajar juga. Karena setiap tingkatan, ada dua guru yang mengajar.

"Halo, sayang, sini yuk masuk." Ify beralih meraih tangan gadis kecil itu dari Eni, staf yang bertugas mengurus administrasi sekolah.

"Oke, Acha sekarang sama Miss Ify sama Miss Yuni dulu, ya?"

Marsya diam. Mimik wajahnya tampak ingin menangis. "Mbak Ata mana?" tanyanya dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Mbak Ata di luar dulu ya sayang, kan sekarang Acha udah gede. Udah naik kelas." Jelas Eni. Kemudian beralig menatap Ify yang masih tampak bingung.

"Jadi Miss, dia tahun kemarin masih di kelas Mom and I, masih bisa di temenin sama susternya. Dan tahun ini baru naik kelas Nursery. Mungkin masih belum terbiasa sendiri karena biasanya di temenin."

Ify mengangguk paham lalu menatap Marsya. "Acha ya namanya?"

Marsya mengangguk-angguk kecil.

"Acha kenal nggak sama Miss Ify?"

Marsya menggelengkan kepalanya pelan.

Ify tersenyum lembut. "Ya udah, sekarang kenalan dulu, mau?" Sambil mengulurkan tangannya.

Marsya menggeleng pelan. Membuat Eni dan Yuni tertawa, termasuk Ify.

"Sakit Miss, di tolak?" Seru Yuni bercanda.

"Banget!" Sahut Ify dramatis. Keduanya lantas tertawa. Sementara Marsya diam layaknya anak ilang menatap mereka satu persatu.

"Ih kenapa nggak mau? Sedih lho Miss jadinya."

Marsya diam, khas anak kecil yang pasti takut dan malu pada orang yang baru di kenalnya.

"Ya udah deh, kalau nggak mau nggak apa-apa. Sekarang Marsya tos dulu sama Miss Eni sayang." Pinta Ify pada Marsya. Dan Marsya langsung menurut.

"Thank you sayang." Kata Eni lalu menatap Ify dan Yuni untuk pamit keluar.

"Halo Acha, good morning." Sambut Yuni merapikan pekerjaannya. Lalu meraih tangan Marsya yang berjalan mendekat bersama Ify di belakang.

"Taruh dulu tasnya, nak." Seperti sudah terbiasa, Marsya melepas tas punggung kecilnya lalu ia letakkan di lokernya.

"Good job Acha. Thank you ya!" Marsya diam berdiri di samping lokernya. Menatap Ify dan Yuni dengan wajah polosnya.

"Kenapa berdiri di situ sayang, Acha mau main? Sini yuk ambil mainannya." Ify melambaikan tangannya seraya berjalan dengan lutut tertekuk. "Nih ada banyak mainannya, mau main apa? Puzzle? Cuting-cuting? Masak-masakan, mau?" Ify sibuk memilih mainan untuk Marsya lalu di bawanya ke tengah karpet. Dan secara otomatis, Marsya mendekat.

Ify tersenyum melihatnya. "Acha main dulu, ya? Sambil nunggu temen-temennya yang belum dateng."

Acha tak menjawab melainkan langsung memainkan mainan yang dia inginkan. Semua tingkah Acha tak lepas dari mata Ify. Apalagi ketika melihat pipi gembilnya, Ify benar-benar gemas dan rasanya jadi pengen cepet-cepet punya anak juga.

MARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang