"Ayang. Maaf ya nggak bisa nemenin. Gue di tunggu main basket sama anak-anak soalnya." Sesal Arya menatap Ify dengan wajahnya sok dramatis. Dia, Beby dan Ify baru saja selesai kelas terakhir. Ketiganya juga baru sampai di ambang pintu dengan tujuan masing-masing. Ify akan menunggu Rio di post satpam kampus saja. Sementara Beby menunggu Dika di perpus yang masih belum selesai kelasnya.
Beby langsung mendorong kepala Arya. "Sok penting amat. Ada atau nggak ada lo, nggak ngaruh buat hidup Ify." Kata Beby kejam.
"Untung lo pacar temen gue, Beb." Arya mencoba sabar seraya mengusap dadanya.
"Iya nggak apa-apa Ar. Sana gih pasti di tungguin."
Arya tersenyum. Hatinya terasa damai mendengar suara Ify. "Kabar-kabar kalau cerai ya, Fy."
Ify mendelik. "Mulutmu Ar."
Arya terkekeh. "Canda boss. Gue duluan yak?"
Arya mengangkat tangan kanannya meminta Ify dan Beby memberinya tepukan.
PAK
Tepukan dari Beby
PAK
Tepukan dari Ify
"Dah sono pergi. Hush!" Usir Beby.
"Iye." Sungut Arya lalu menatap Ify tersenyum. "Bye, Ayang." Secepat kilat Arya berlari saat melihat Beby ingin menimpuk kepalanya dengan tas.
"Gue anter, Fy."
Ify mengangguk lalu keduanya berjalan lagi. Sambil mengobrol tentang apapun. Dari tugas, dosen yang menyebalkan hingga berita yang mungkin lagi hits di kalangan anak kampus.
"Serius, Fy. Gue juga nggak nyangka kalau ternyata si Aini-" Beby memelankan suaranya menjadi berbisik. "Hamil."
"Padahal anaknya kelihatan pendiem terus kayak nggak aneh-aneh gitu." Lanjutnya.
Ify mengangguk paham. "Cowoknya itu bukan sih anak teknik kalau nggak salah kan namanya-"
"Fikram." Beby melanjutkan karena Ify tampak lupa.
Ify lantas menoleh menatap Beby. "Ati-ati lo makanya. Pacarannya di tempat rame aja jangan sampe di kamar."
"Ish!" Beby mendesis. "Iyalah. Lagian Dika juga nggak pernah macem-macem, kok. Dia anaknya ngejaga gue banget, Fy."
Ify tersenyum percaya. "Iya sih. Tapi lo tenang aja. Kalau gue lihat dari silsilah keluarganya, hampir semua cowok di keluarga Dika tuh setia." Ify menepuk bahu Beby seolah memberi semangat. "Jadi gue yakin lo udah di tangan yang aman."
Beby tertawa kecil. "Kita nanti jadi apa ya Fy kalau gue nikah sama Dika."
"Iparan?"
Seketika keduanya pun tertawa. Tepat saat itu juga mereka sampai di post satpam.
"Hai, Fy, Beb."
"Eh-" Ify dan Beby sama-sama kaget melihat Deva.
"Hai Dev." Sambut Ify tersenyum bingung.
"Gue tinggal nggak apa-apa, ya?" pamit Beby pada Ify.
Ify mengangguk saja. "Oke. Thanks, ya?"
Beby mengangguk lalu menatap Deva. "Jagain ya Dev."
Deva tersenyum tipis seraya mengacungkan jempolnya. Setelah itu Beby melangkah pergi dari hadapannya dan Ify.
"Lo apa kabar, Fy?" Akhirnya Deva bisa bertanya hal ini. Karena tadi ketika di kantin suasana sangat ramai dan Deva merasa Ify akan kurang nyaman jika ia membuka obrolan yang lebih pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIO
RomanceRomance (21+) Sudah satu tahun lebih Gify Anastasya menjadi kekasih seorang CEO muda nan rupawan bernama Mario Dwi Saputra. Keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang. Namun, tekadang karena itulah hubungan keduanya menjadi terasa bisa saling me...