Ify panik, cemas, khawatir dan takut bercampur menjadi satu. Dia baru saja mendapat kabar jika Rio tengah di bawa ke rumah sakit. Ify tidak tahu yang pasti kejadiannya bagaimana Rio bisa mengalami kecelakaan. Hari ini, Rio memang sudah pulang dari Bali. Lima jam yang lalu, Rio menelponnya dan mengatakan sedang dalam perjalanan ke bandara. Setelah itu, Rio tidak menghubunginya lagi. Ify juga tidak berpikir macam-macam karena tahu Rio pasti sibuk mengurus segala keperluannya saat di bandara. Karena itulah, Ify masih belum percaya jika Rio mengalami kecelakaan sekarang.
Jika tadi Ify tidak berinisiatif menghubungi Rio, Ify tidak akan tahu kalau Rio mengalami kecelakaan. Rasanya, Ify masih terkejut begitu menelpon nomor Rio, yang mengangkat adalah suara cewek. Awalnya Ify berpikir Rio sedang berselingkuh, tapi ternyata itu adalah suara perawat yang membantu dokter menangani kekasihnya. Rio kecelakaan atau Rio selingkuh? Dua hal yang tidak ingin Ify pilih saat ini. Untung saja keadaan bunda sudah membaik, sehingga Ify bisa langsung menemui Rio di rumah sakit. Tentu saja Ify tidak mengatakan yang sebenarnya pada bunda. Sebab, bunda pasti akan lebih khawatir dan malah kepikiran hingga bisa sakit lagi. Bunda memang begitu, selalu panik jika sesuatu yang buruk terjadi pada anak-anaknya.
Kamar nomor 501 adalah tujuan Ify. Tempat di mana Rio di rawat sekarang. Rio sudah mendapat penanganan di UGD dan sudah di pindah ke ruang inap.
"Rio!" Seru Ify begitu membuka pintu menampilkan sosok Rio yang setengah terbaring di atas bankar dengan sebuah perban melingkar di kepalanya. Ify berjalan mendekat dengan kedua matanya mulai memerah.
"Sendiri?" Tanya Rio seolah dirinya ini baik-baik saja. Ya, Rio memang terlihat baik-baik saja. Dan hanya kepalanya yang tampak terluka. Ify bersyukur untuk itu karena Rio tidak mengalami luka yang parah.
"Menurut mas?" Membalikkan pertanyaan dengan suaranya sedikit parau. Ify takut setengah mati tadi, takut jika Rio kenapa-kenapa. Dan melihat Rio yang memang masih tampak sehat, membuat Ify bersyukur hingga rasanya ingin menangis.
"Mas nggak apa-apa." Rio memberi jawaban yang ingin Ify dengar. Cukup mampu membuat tangis Ify meledak saat beberapa waktu lalu ia tahan. Ify bahkan langsung menerjang tubuh Rio dan menumpahkan tangisnya di sana.
"Aku takut mas kenapa-napa. Mas kenapa sih bisa kecelakaan segala? Kalau capek kenapa nekat nyetir sendiri? Kenapa tadi nggak panggil sopir aja? Atau nggak naik taksi. Mas itu kebiasaan banget suka parkirin mobil di bandara tahu, nggak? Kalau gini ceritanya aku mau belajar nyetir mobil biar bisa jemput mas ke bandara."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIO
RomanceRomance (21+) Sudah satu tahun lebih Gify Anastasya menjadi kekasih seorang CEO muda nan rupawan bernama Mario Dwi Saputra. Keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang. Namun, tekadang karena itulah hubungan keduanya menjadi terasa bisa saling me...