35. MARIO

1K 116 119
                                    

"Arya." Panggil Ify pelan

Detik berikutnya Arya menoleh dengan senyum dan tertawa senang. Tapi belum sempat Arya bergerak mendekat, Ify lebih dulu mendekat padanya. Membuat Arya membulat kaget dengan tubuhnya langsung bergetar karena tersengat listrik. Dan tak lama tubuhnya mulai lemas tak bertenaga hingga terbaring di lantai.

BRUK

Ify kaget melihat itu lalu menyimpan lagi stun gun nya di dalam tas. Alat yang saat di jalan tadi ingin dia ambil tapi tidak berhasil. Dia lantas kembali berlari ke arah jalan. Dan di saat yang sama, sebuah mobil melaju dari arah utara hampir menabraknya.

SET

Rio dengan sigap menginjak rem mobilnya. Lalu membuka pintu dan segera keluar. Rio berlari kecil dan langsung mendekap tubuh Ify yang terduduk di atas aspal. Dapat Rio rasakan tubuh Ify yang kini tidak bertenaga.

"Mas-" lirih Ify pelan. Sangat pelan dan lemas. Kesedihannya sekarang bahkan membuatnya tak kuat untuk menangis lagi. Dia hanya diam di pelukan Rio yang mendekap erat tubuhnya.

"It's oke. Kamu aman sekarang. Makasih, makasih sayang." Bisik Rio menciumi pelipis dan puncak kepala Ify. Menyalurkan perasaan syukur dan leganya karena bisa menemukan istrinya.

"Kamu kuat, dek. Kamu kuat! Mas bangga sama kamu." Bisik Rio lagi mendekap Ify lebih erat.

Ify tak merespon apa-apa selain air matanya yang terus mengalir. Dia terlalu lemas untuk berbicara tapi dalam hatinya tak henti menggumamkan nama suaminya. Ify berusaha mengadukan semua perasaan takutnya tadi.

Deva hanya melihat sekilas pasangan suami istri itu. Dia berjalan masuk ke dalam gedung untuk mencari sosok Arya. Dan Deva terkejut saat menemukan Arya tak sadarkan diri. Deva menelengkan kepalanya sambil berpikir apa yang sebenarnya terjadi? Untuk memastikan Arya benar-benar pingsan, Deva menendang kaki Arya dan tak ada respon apa-apa dari Arya.

Deva mendengus lalu tersenyum kecil melihat Ify yang sudah di gendong oleh Rio. Kemudian menatap Arya lagi sambil terkekeh pelan.

"Pabo." Cibir Deva menggelengkan kepalanya.

❤❤❤❤❤❤

Rio menyingkirkan beberapa anak rambut yang menutupi wajah Ify. Sehingga membuat tidur istrinya tidak lagi terganggu. Mereka sudah berada di rumah sekarang. Rio menemani Ify tidur. Ify tidur setelah tadi dokter memeriksa keadaannyn dan juga keadaan janin dalam kandungannya.

Sesampainya di rumah, Ify langsung membersihkan diri saat tenaganya mulai sedikit pulih. Sedangkan Rio menunggu di luar sambil menghubungi dokter kandungan Ify untuk datang ke rumah. Plus membawa semua alat penting untuk memeriksa kandungan Ify. Sangat tidak mungkin tapi Rio tidak mau mendengar kalimat itu. Dan berapapun biayanya Rio akan bayar.

Kenapa tidak ke rumah sakit saja? Keadaan Ify sudah terlalu lemas bahkan saat sampai di rumah. Rio tidak mau membuat Ify semakin kelelahan jika harus pergi lagi. Sedangkan Rio dan juga Ify sendiri mencemaskan keadaan calon buah hati mereka.

"I know, u Will be a strong." Bisik Rio tepat di perut Ify. Dia sedang mengajak anaknya berbicara. Rio bersyukur. Sangat bersyukur saat dokter mengatakan kehamilan Ify masih baik-baik saja. Dokter yang setahu Rio bernama dokter Mut itupun cukup kagum dengan kehamilan Ify yang ternyata bisa sekuat ini. Apalagi dokter Mut mendengar jika Ify baru saja mengalami hal buruk.

Tapi, dokter Mut tetap memberitahu Rio untuk lebih ekstra menjaga istrinya. Mengatur pola makan, minum vitamin dengan teratur. Dan dokter Mut juga sangat menegaskan pada Rio jangan sampai membuat Ify banyak pikiran.

MARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang