Chapter 6 : Manipulasi Sihir & Mana

8 2 0
                                    

Kami pun segera bergegas pergi dari lantai ke 3 ke lantai ke 5. Saat kami sampai di lantai ke 4, bentuk ruangan lantai ke 4 sama dengan lantai ke 3, tidak ada ruangan di lantai ini, hanya ada dinding di masing-masing sisi. Sepertinya ruangan ini juga berfungsi sebagai ujian yang seperti ujian kedua. Setelah kami melewati lantai ke 4, kami sampai di lantai ke 5. Lantai ke 5 berbentuk seperti colloseum atau arena bertarung dengan bangku penonton yang mengelilinginya. Terdapat 2 arena di tengah lantai 5 yang mungkin nanti akan dijadikan ujian ketiga. Sekeliling lantai ini juga tertutup oleh dinding dan atap, cuma ada ventilasi untuk sirkulasi udara.

”Aku baru pertama kali kesini, tapi tempat ini ternyata cukup luas juga untuk dijadikan arena pertarungan,” kata Charles.

”Meskipun kamu adalah Pangeran kerajaan ini ?,” tanya Noa.

”Benar, bukan hanya tempat ini. Kecuali para pelajar, pengajar, dan pegawainya. San Fulgen Akademiya itu tidak boleh dimasuki oleh sembarangan orang. Bahkan aku dan Chloe sendiri baru pertama kali memasuki akademi ini. Chloe saja tadi berkeliling karena penasaran,” kata Charles.

”Itu benar,” kata Chloe.

”Tapi arena pertarungan di gedung ini hanya untuk ujian penerimaan saja, walaupun cukup luas tapi arena ini masih tergolong kecil. Arena pertarungan yang sebenarnya ada di lantai teratas gedung yang di tengah, di kantin yang tempat kita tadi makan tapi di lantai yang paling atas. Arena pertarungan itu biasanya digunakan untuk Turnamen yang diselenggarakan Akademi,” kata Charles

”Jadi di akademi ini ada turnamen juga ?,” tanyaku kepada Charles.

”Benar, aku cuma dikasih tau saja. Selama ini aku tidak pernah menonton pertandingannya. Kadang tiap akhir tahun ajaran diadakan turnamen untuk menentukan siapa yang terkuat di sekolah itu. Turnamennya dibagi 2 berdasarkan gender supaya adil, peserta perempuan bertanding antar peserta perempuan dan peserta laki-laki bertanding antar peserta laki-laki, dan turnamennya pun diikuti oleh 4 tahun ajaran, jadi ada kemungkinan tahun pertama dan tahun keempat akan bertanding satu sama lain” kata Charles.

”Heee kelihatannya menyenangkan,” kata Noa.

”Tidak perlu menunggu sampai waktu itu tiba Noa, karena di depan kita sekarang pun adalah “turnamen”,” kata ku.

”Haha kamu benar,” kata Noa.

Kami pun segera mencari tempat duduk untuk menunggu dimulainya ujian ketiga. Kami memilih tempat duduk yang berada di sebelah kiri dari tangga dan duduk di paling depan agar bisa melihat ujiannya dari dekat.

”Masih sekitar 20 menit lagi sampai ujian ketiganya dimulai ya,” keluh Noa.

”Kamu tidur saja Noa kalau kamu bosan,” kata Charles.

”Ah aku tidak mengantuk, lebih baik aku bertanya tentang suatu hal,” kata Noa sambil melihat kepadaku.

”Hmmm apa yang mau kamu tanyakan Noa ?,” kataku.

”Tentang sihirmu yang tadi, padahal cuma sihir tingkat rendah tapi kenapa ledakannya sangat besar ?,” tanya Noa.

”Aku juga ingin tau soal itu, Rid,” kata Charles.

”A-aku juga penasaran,” kata Chloe.

”Memangnya sihir apa yang tadi itu ?,” kata Enzo.

”Kan tadi ku sudah bilang kalau akan mengajarkanmu jika lulus ujian masuknya,” kataku.

”Kamu kan bilangnya akan mengajarkan doang, bukan memberitahu tentang sihirnya. Berarti kalau memberitahu tentang sihirnya ya gk masalah dong,” kata Noa.

”Kalau aku memberitahu sekarang, aku pasti akan menjelaskan cara menggunakannya juga,” kataku.

”Tapi ya sudahlah, lagian menunggu ujian ketiga juga masih lumayan lama, baiklah akan aku jelaskan,” lanjutku.

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang