Keesokan paginya.
Aku berlatih kembali dengan Irene, Lily dan Leandra di tempat latihan. Kali ini Julie juga ikut meskipun ujian kedua telah berakhir. Dia bilang dia ingin menjadi kuat jadinya mau berlatih setiap hari. Kami berempat pun menerimanya apabila dia mau berlatih bersama lagi.
"Kemarin aku tanpa sadar minta diajarkan sihir penyembuhan. Aku memang mau sih tapi apakah aku bisa melakukan itu ?," tanya Irene.
"Kenapa kamu berpikir seperti itu ?," tanyaku.
"Aku pikir mereka yang bisa sihir penyembuhan hanyalah mereka yang memang sejak awal memiliki bakat untuk sihir penyembuhan saja," ucap Irene.
"Memang ada beberapa orang yang memiliki bakat khusus untuk bisa langsung menggunakan sihir penyembuhan tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Tapi semua orang tetap bisa mempelajari sihir penyembuhan secara mandiri meskipun tanpa memiliki bakat itu. Tapi memang mempelajari sihir penyembuhan itu lumayan sulit karena mungkin sejak kita kecil kita selalu dilatih untuk menggunakan mana kita untuk menyerang ataupun bertahan dari serangan musuh, jadi saat kita mempelajari sihir penyembuhan di usia seperti sekarang, kita akan susah untuk membayangkan penggunaan sihir penyembuhan karena kita sejak kecil selalu terbiasa dengan membayangkan sihir penyerangan dan pertahanan.
Nih aku bawa buku tentang sihir penyembuhan yang bisa kamu pelajari, kamu baca saja," ucapku.
Aku pun memberikan buku itu kepada Irene. Lalu Irene pun membuka buku itu dan membacanya dengan antusias. Sementara itu Julie menghampiri kami berdua.
"Buku apa yang sedang putri Irene baca itu, Rid ?," tanya Julie.
"Itu buku tentang sihir penyembuhan. Irene bilang dia ingin mempelajari sihir itu jadinya aku memberikan buku itu kepadanya untuk dia pelajari," ucapku.
"Sihir penyembuhan ? apa kamu bisa melakukan sihir itu, Rid ?," tanya Julie.
"Benar juga, Julie belum tau tentang aku yang bisa sihir penyembuhan tapi sepertinya tidak apa-apa apabila aku memberitahunya," pikirku.
"Iya, aku bisa," ucapku.
"Hebat sekali," ucap Julie.
"Biasa saja, lagipula sihir penyembuhan itu salah satu sihir penting yang berguna untuk diri sendiri," ucapku.
"Kamu memang benar sih tapi jarang sekali ada seorang 'penyerang' yang mempelajari sihir penyembuhan," ucap Julie.
"Kamu juga harus mempelajarinya Julie meskipun sihir penyembuhan yang kamu pelajari hanyalah sihir penyembuhan dasar. Nanti aku kasih bukunya kepadamu apabila Irene sudah selesai mempelajarinya," ucapku.
"Hmmm baiklah," ucap Julie.
-
~Heal~
Irene berusaha menyembuhkan luka di tangannya yang dia gores sendiri pakai Rapiernya. Dia ingin mencoba mempraktekkan langsung sihir penyembuhan yang telah dia pelajari. Tapi sejak tadi dia masih belum bisa untuk menyembuhkan luka di tangannya.
"Susah sekali. Padahal yang aku baca dibuku aku hanya harus fokus dan membayangkan sebuah mana yang aku alirkan keluar bisa membuat lukaku menjadi sembuh," ucap Irene.
"Sudah kubilang kalau mempelajari sihir ini lumayan sulit," ucapku.
Lalu aku mendekati Irene dan mengarahkan tanganku ke tangannya yang terluka.
~Heal~
Luka di tangannya pun sembuh setelah kusembuhkan.
"Kenapa tanganku kamu sembuhkan ?," tanya Irene.
"Tanganmu itu terluka sejak tadi, bukankah akan berbahaya apabila tidak cepat disembuhkan ?," tanyaku.
"Terus aku harus mencoba sihir penyembuhan ini kemana kalau kamu sembuhkan ? Hmm sepertinya aku harus menggores tanganku lagi," ucap Irene.
Lalu dia pun mengambil rapiernya lagi dan menggoreskan kembali rapier itu ke tangannya. Tangannya pun terluka kembali.
"Aku tidak masalah kalau kamu terus menggores tanganmu itu tapi jangan membiarkan tanganmu terluka cukup lama, nanti bisa berbahaya," ucapku.
"Baiklah, kalau aku belum bisa menggunakan sihir ini juga, nanti aku akan memanggilmu untuk minta disembuhkan kembali," ucap Irene.
-
Sementara itu, Leandra dan Lily tengah berlatih tanding. Latih tanding itu pun dimenangkan oleh Leandra.
"Jadi selama ini kamu memang sangat kuat ya, Lea ? Bahkan sekarang dan saat ujian lalu, aku kalah melawanmu," ucap Lily.
"Ini semua berkat dilatih oleh Rid. Konsentrasi manaku jadi meningkat dan aku jadi bisa menggunakan 3 sihir elemen sekaligus. Tanpa dilatih oleh Rid, mustahil aku bisa sekuat seperti sekarang," ucap Leandra.
"Begitu ya, sepertinya hanya aku saja yang tidak mengalami peningkatan setelah latihan bersama ini. Bahkan Nona juga bertambah kuat setelah latihan dengan Rid. Semua yang diajarkan Rid itu berkaitan dengan serangan sihir, aku tidak terlalu ahli memakai serangan sihir. Aku selalu mengandalkan ~Magic Martial Art~ ku dan serangan fisikku," ucap Lily.
"Sepertinya kamu sedang resah ya, Lily," ucapku.
"Rid, sejak kapan kamu ada disini ?," tanya Lily.
"Sejak tadi, saat aku mau menghampiri kalian, kebetulan kalian sedang mengobrol dengan sangat serius makanya aku tidak mau mengganggu tadi dan memutuskan untuk mendengarkan obrolan kalian," ucapku.
"Begitu ya, jadi kamu mendengarkan ya. Aku minta maaf karena telah membicarakanmu, Rid. Bukan berarti yang kamu ajarkan itu salah, hanya saja akunya saja yang tidak bisa menerima apa yang kamu ajarkan," ucap Lily.
"Tidak, kamu tidak perlu minta maaf. Ini murni kesalahanku karena mengajarkan hal yang sama kepada kalian. Padahal tidak semua orang dapat menerima pelatihan yang sama. Lea, kamu saat ini sedang fokus berlatih sihir kan ?," tanyaku.
"Iya, aku mau meningkatkan konsentrasi sihir dan manaku lagi," ucap Leandra.
"Begitu ya. Irene saat ini sedang latihan sihir penyembuhan sendiri dan Julie juga sedang berlatih sihir dan teknik memanahnya. Karena mereka bertiga akan fokus berlatih sendiri-sendiri berarti sekarang aku sedang luang jadi aku akan melatihmu sendiri, Lily," ucapku.
"Melatih tentang apa ? Jika itu tentang sihir biasa, sepertinya aku tidak akan mampu untuk mempelajarinya," ucap Lily.
"Tidak, aku akan melatihmu sesuatu yang lain. Bagaimana kalau aku mengajarimu teknik ~Martial Arts~ dan ~Magic Martial Arts~ ?," tanyaku.
"Teknik ~Martial Arts~ dan ~Magic Martial Arts~ ? Tunggu, apa kamu bisa menggunakan teknik itu, Rid ?," tanya Lily.
"Bisa kok, cuma aku tidak seahli pengguna ~Martial Arts~ dan ~Magic Martial Arts~ lainnya," ucapku.
"Aku curiga dengan perkataanmu itu," ucap Lily.
"Hahaha, ya sudah kalau begitu aku mau pergi ke sisi lain dulu ya. Aku mau berlatih sendiri," ucap Leandra.
"Baiklah, Lea," ucapku dan Lily.
Lea pun pergi meninggalkan kami berdua.
"Aku mau bertanya satu hal. Apa selama kamu menggunakan teknik ~Martial Arts~, kamu selalu melapisi seranganmu itu dengan mana ?," tanyaku.
"Melapisi dengan mana ? Saat aku menggunakan ~Magic Martial Art~ listrik, aku selalu mengaliri mana ke seluruh tubuhku agar mana itu bisa kuubah menjadi sihir listrik yang menyelimuti tubuhku," ucap Lily.
"Bukan seperti itu. Kalau kamu mau menggunakan ~Magic Martial Arts~ ke seluruh tubuh, sudah jelas kalau kamu harus mengaliri manamu ke seluruh tubuh juga. Yang aku maksud dengan melapisi mana adalah dengan melapisi seranganmu dengan mana. Anggaplah melapisi mana ini sebagai jika kamu memakai tanganmu untuk menyerang, melapisi mana itu sama saja seperti kamu memakai sarung tangan tidak terlihat. Mana itu akan melapisi tanganmu itu," ucapku.
"Begitu ya, aku tidak pernah sih seperti itu. Menurutku jika aku memakai ~Magic Martial Arts~ dan seranganku mengenai musuh itu sudah cukup. Memang apa perbedaannya serangan yang dilapisi mana dengan yang tidak dilapisi mana ?," tanya Lily.
"Jika kamu melapisi seranganmu dengan mana, seranganmu itu akan bertambah kuat. Contohnya seperti ini, apa tidak masalah kalau aku praktekkan langsung kepadamu ?," tanyaku.
"Tidak masalah sih," ucap Lily.
"Untuk jaga-jaga saja, kamu aktifkan saja ~Defense Boost~ dan teknik peningkatan fisik milik ras Demi-Human," ucapku.
"Kamu bahkan tahu soal teknik peningkatan fisik ya, tapi kenapa aku harus memakai teknik itu ? apa teknik yang kamu lakukan itu berbahaya ?," tanya Lily.
"Tidak terlalu sih, aku bilang untuk jaga-jaga saja," ucapku.
"Baiklah, kalau begitu," ucap Lily.
Lalu Lily mengaktifkan tekniknya itu.
Aku pun bersiap menyerang Lily dengan ~Martial Arts~ ku sedangkan Lily bersiap untuk menahannya. Aku menyerang Lily dengan telapak tanganku tepat di perutnya.
~Mana Strike~
Lily pun berteriak kesakitan setelah terkena serangan itu dan dia pun terlempar sampai menghantam dinding tempat latihan. Leandra, Irene dan Julie yang daritadi sedang fokus latihan sendiri pun terkejut karena itu.
"Apa yang terjadi ?," tanya Julie.
Mereka bertiga melihat ke arahku, lalu mereka beralih melihat Lily yang menghantam dinding itu.
"Serangan ini, aku melihat serangan ini ketika dia melawan Enzo dan Lucy. Dia menggunakan serangan ini ketika menyerang Lucy dan membuat Lucy terpental. Tapi apa-apaan serangannya itu, padahal hanya pukulan biasa tanpa sihir tapi dampaknya sampai seperti ini. Meskipun aku sudah memakai ~Defense Boost~ dan teknik peningkatan fisik milik rasku, aku masih bisa merasakan sakit akibat teknik itu," pikir Lily.
Lalu aku pun mendekati Lily yang masih bersandar di dinding setelah terhempas tadi.
"Bagaimana Lily ? Apa kamu mau aku ajarkan teknik ku yang barusan itu ?," tanyaku.
-
Di waktu yang sama, Chloe terlihat mendatangi asrama milik Charles. Dia mengetuk pintu asrama Charles sampai akhirnya Charles membukakan pintunya.
"Chloe ? Ada apa kamu memanggilku pagi-pagi begini ?," tanya Charles.
"Kakak, aku mau bertanya. Mungkin aku telat menanyakan ini tapi darimana kamu mempelajari ~San Fulgen Art Water Technique~ ?," tanya Chloe.
"Tentu saja dari Ibunda, tapi aku tidak meminta Ibunda mengajariku langsung. Ibunda hanya memberiku sebuah gulungan kertas yang berisi teknik-teknik itu. Aku mempelajarinya sendiri. Ada apa memangnya Chloe ?, tanya Charles.
"Kakak yang memegang kristal komunikasi untuk berkomunikasi dengan Ibunda, kan ?," tanya Chloe.
"Iya. Memangnya ada apa Chloe ? sejak tadi kamu bertanya terus," ucap Charles.
"Tolong sampaikan pesanku kepada Ibunda. Aku meminta semua gulungan atau buku yang berisi ~San Fulgen Art Fire Technique~. Beliau pasti bisa mengirimkan semua gulungan dan buku itu ke akademi. Aku akan mempelajari semua teknik itu dan menjadi lebih kuat dari sekarang," ucap Chloe.
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Hunter
FantasyPerhatian kepada semua pembaca : Sebelum membaca novel saya ini, saya ingin menginformasikan kalau novel saya ini alurnya agak lambat, jadi mungkin ada beberapa pembaca yang kurang suka dengan novel saya ini. Meski begitu, saya berterima kasih kepad...