Chapter 13 : Hal Tersembunyi di Ujian Ketiga

8 2 0
                                    

Di suatu tempat, di ruangan rahasia yang ada di lantai 5 gedung administrasi, tempat ujian tahap ketiga berlangsung.

”Apa yang dilakukan si Alan itu ? Apa dia mau pamer ?,” kata wanita yang mengobrol bersama Alan sebelumnya.

”Pengawas Alan cuma mau membuktikan kalau ada deteksi untuk serangan yang berakibat fatal,” kata seseorang.

”Dan lagi, rupanya anda ada disini,” kata seseorang itu lagi.

Wanita itu pun menengok, dilihatnya seorang pria paruh baya berumur sekitar 50 an.

”Hmm ternyata tuan Frederick, ada apa kemari ?,” kata wanita itu.

”Aku mencari anda kemana-mana, rupanya anda malah sedang asik menonton ujian calon murid,” kata Frederick

”Baru sekarang aku menonton ujian ini, ujian sebelumnya aku tidak menontonnya karena aku sibuk mengerjakan tugas. Dan akhirnya sekarang aku bisa bersantai untuk melihat ujian untuk calon murid,” kata wanita itu.

”Tapi tugas anda masih banyak, nona,” kata Frederick.

”Aku bisa mengerjakannya nanti,” kata wanita itu.

”Anda bukannya tidak pernah menonton ujian calon murid, kenapa sekarang anda menontonnya ? Apakah ada calon peserta yang menarik bagi anda ?,” kata Frederick

”Tidak ada alasan tertentu, apa salah bagi kepala akademi untuk melihat ujian calon muridnya ? Lagipula aku sedang bosan untuk mengerjakan tugas terus,” kata wanita itu yang ternyata adalah kepala akademi San Fulgen Akademiya.

”Jadi begitu ya, baiklah kalau begitu, saya permisi dulu,” kata Frederic.

”Tunggu tuan Frederic, apa kamu sedang luang sekarang ?,” kata wanita itu.

”Ya, aku sedang tidak mengerjakan apa-apa sekarang,” kata Frederic

”Bagaimana jika anda membantu mengerjakan pekerjaan saya, daripada anda tidak ada kerjaan,” kata wanita itu.

”Maaf ?,” kata Frederic.

”Apa anda masih kurang jelas, saya bilang untuk membantu pekerjaan saya, bukannya sudah tugas Wakil Kepala Akademi untuk membantu Kepala Akademi, bukan begitu tuan Frederick Zielman ?,” kata wanita itu.

”Hahhhh, baiklah kalau begitu. Tugas anda yang belum dikerjakan ada di meja di ruangan anda kan ?,” kata Frederick.

”Ya itu benar,” kata wanita itu.

”Baiklah kalau begitu saya izin permisi dulu untuk membantu pekerjaan anda,” kata Frederick.

”Terima kasih atas bantuannya, tuan Frederick,” kata wanita itu.

Frederick pun meninggalkan ruangan itu.

”Fufufufu akhirnya aku bisa menonton ujian ini lagi, bahkan tugas-tugasku juga sudah dikerjakan oleh Frederick,” kata wanita itu.

”Peserta yang sebelumnya namanya Noa Sigisbert ya, sesuai yang dikatakan Alan tadi, dia orang yang menarik walau tidak punya darah bangsawan. Charles dan Chloe juga belum tampil untuk ujian, Irene juga. Sepertinya ujian pertandingan sisanya akan lebih menarik, terlebih Rid Archie juga belum tampil. Jangan sampai lupa tentang permintaanku yang sebelumnya ya, Alan. Awas saja jika kamu lupa, aku akan memberimu pelajaran seusai ujian ini,” kata wanita itu.

-

Setelah protes yang dilayangkan oleh Javier, suasananya mulai hening kembali. Noa pun dibawa ke pengawas untuk disembuhkan luka-lukanya.

”Jujur saja, aku sempat kepikiran juga tentang protes Javier tadi karena menurut pandanganku serangan Noa itu termasuk fatal,” kata Charles.

”Ya pandangan orang kan berbeda-beda, kalau menurutku serangan ~Magic Martial Arts~ milik Noa sebagai tingkatan sihir, itu berada di tingkat 5 dan termasuk sihir tingkat menengah,” kataku.

Peace HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang